www.novelkaskus.com Disini Saya Kumpulkan Novel Story dan Cerita-cerita dari Kaskus

Jangan Jadikan Aku Tumbal Pesugihan - 9

Jangan Jadikan Aku Tumbal Pesugihan - 9

"tak usah bersandiwara lagi pak seno. Jujur saja engkau akan menjadikan lastri sebagai tumbal pesugihan mu bukan ? Aku tak akan membiarkan itu. Aku akan menghalangi niat busukmu itu" kata hanif.
Pak seno terbelalak. Lastri pun tak kalah terkejut nya. Sementara itu dibalik pepohonan terlihat rosita terperangah juga. "oh, rupanya mas seno memiliki pesugihan. Ini membahayakan aku". Kata rosita membatin.
Pak seno: Oh, jadi kalian sudah tahu. Bagus, jadi aku tak perlu menggunakan cara halus lagi untuk menangkap kalian. Anak buahku habisi hanif....
Tiga anak buah pak seno menyerang hanif. Hanif menyambut dengan ilmu bela dirinya. Lastri memperhatikan dengan tegang.pertarungan sengit terjadi. Tak sulit melumpuhkan preman bayaran pak seno. Dalam sekejap mereka terkapar ditanah. Pak seno segera bertindak. Ia menangkap lastri dan mengacungkan senapan ke leher lastri. Lastri tak berdaya melawan.
Pak seno : Hanif, aku akan menghabisi kalian berdua.
Lastri : Jangan hiraukan aku hanif.
Hanif terkejut melihat pak seno menodongkan Senapan nya ke leher lastri. Dan ketika ia lengah anak buah pak seno menancapkan pisaunya keperut hanif. Hanif tak sempat mengelak. Seketika ia roboh ke tanah. Lastri menjerit. Bersamaan dengan itu pak seno siap menembakkan senapan nya pada lastri.
Tiba-tiba bertiup angin topan ketempat itu. Sebuah cahaya berkelebat menghantam pak seno. Pak seno terjungkal kebelakang. Bayangan itu meraih lastri dan hanif. Lalu secepat kilat pergi dari tempat itu. Pak seno dan anak buahnya tegak mematung keheranan.
Rosita tampak sibuk dikamar nya. Ia membereskan pakaian, perhiasan dan sejumlah uang kedalam kopernya. Ia terburu-buru. Lalu ia pergi dengan mobilnya meninggalkan rumah mewah pak seno. "aku tak mau menjadi tumbal mas seno"desis nya.
Tak berselang lama pak seno dan anak buahnya tiba dirumah. Ia marah besar melihat rosita tidak ada. Ia paham rosita kabur membawa sebagian harta nya. "kau mulai berani dengan ku rosita. Baiklah, purnama esok engkau adalah tumbal berikutnya.
Pagi itu disebuah rumah sederhana namun penuh kedamaian terbaring hanif dengan luka diperutnya. Ia mulai membaik setelah eyang guru memberi pengobatan tenaga dalam. Lastri duduk disisi ranjang. Tak henti-hentinya airmata nya menetes. Hanif berusaha menghibur.
"kenapa engkau menangis lastri...
Lastri : Aku iba kepada mu. Kenapa hanya karena ku engkau korbankan semua nya.
Hanif : Kenapa engkau bicara seperti itu. Ini bukan salahmu. Ini salah ayah tirimu. Karena ia menghamba pada iblis...
Engkau tak usah sedih. Yang penting kita sudah selamat.
Lastri tersenyum , ia genggam tangan hanif.
"aku sangat mencintaimu, jangan tinggalkan aku hanif.
Hanif : Aku juga sangat mencintaimu lastri.
---------------------Bersambung-----------------------
[Baca Part Sebelumnya - Selanjutnya - atau Baca List Part untuk melihat List Artikel agar memahami isi cerita..]



share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by sesuhay, Published at 05.49.00 and have 0 komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar