www.novelkaskus.com Disini Saya Kumpulkan Novel Story dan Cerita-cerita dari Kaskus

Jangan Jadikan Aku Tumbal Pesugihan - 46

Jangan Jadikan Aku Tumbal Pesugihan - 46


Aditya terkejut mendengar musibah yang menimpa yuda. Ia tak bisa membayangkan, bagaimana kondisi mental lastri menghadapi nya. Pastinya lastri benar-benar shok, terpukul dan menderita sekali. Aditya dan monica segera menuju rumah lastri. Keduanya ingin memberi penguat mental. Apalagi lastri kehilangan dua orang sekaligus. Suami dan mertuanya.
Aditya tiba dirumah lastri menjelang malam. Rumah itu terlihat lengang. Pembantu lastri mengantarkan keduanya ke kamar lastri. Di kamar lastri tampak melamun dengan paras kesedihan yang mendalam. Monica tak kuasa menahan keharuan. Butir-butir bening airmata membasahi pipinya. Dengan langkah pelan monica mendekati lastri yang duduk ditepi ranjang.
"tabahkan hatimu lastri. Aku tahu semua ini berat bagimu. Cobaan ini begitu menyakitkan. Tapi engkau harus kuat. Engkau harus melanjutkan hidupmu. Mungkin yuda, sudah bahagia disana. Jika yuda tahu keadaan mu seperti ini dia akan sedih...
Lastri menatap monica dengan sayu.
"monica... Kenapa kebahagiaan itu begitu singkat. Kenapa semua harus terjadi. Aku tidak kuat monica...." isak lastri.
"ini adalah bagian dari episode dalam kehidupan lastri. Tuhan terkadang memberikan sesuatu yang tidak kita mengerti. Namun disitu terkadang terdapat sebuah kasih sayang Tuhan pada hamba-Nya. Yang hikmah itu baru kita rasakan di kemudian hari" susul aditya.
Lastri menghayati ucapan dua sahabat nya ini.
"engkau tidak sendiri lastri. Masih ada kami yang menyayangi mu. Lebih baik sekarang kita banyak berdoa agar Tuhan menempatkan yuda ditempat Nya yang terbaik" kata monica.
Lastri masih dikuasai oleh kesedihan yang dalam. Ia menangis dipelukan monica, sahabat nya ini.
- Risma terheran-heran. Tidak biasanya hanif susah dihubungi. Ditemui ditempat kerja nya juga tidak ada. Padahal risma sedang ingin bersama pemuda idaman nya. Seperti siang ini hanif tidak ada ditempat kerjanya. Menurut pegawai nya, hanif pergi makan siang bersama seorang wanita. Risma terlihat uring - uringan. Ia bertambah dongkol ketika tiba-tiba datang tomy dengan mobilnya.
"tomy... Ngapain kamu disini..? Tanya risma.
"jangan marah-marah dulu. Tampaknya kamu lagi patah hati ya karena pria idaman mu jalan sama cewek lain.." ledek tomy.
"nggak usah sok tahu deh..
Jawab risma kesal.
"jika kamu tahu siapa perempuan yang merebut cowok mu itu aku yakin kamu bakal lebih patah hati"
risma menjadi serius dengan ucapan tomy.
"emang siapa dia...?
"dia adalah kakak mu tersayang, Monalisa..." kata tomy.
"jangan mengfitnah ya.monalisa itu adalah pacarmu bukan..? Sentak risma.
"gara-gara pemuda itu monalisa memutuskan hubungan. Aku hanya memberi tahu. Jika tak percaya silahkan.." kata tomy.
Pemuda ini kemudian segera meninggalkan risma yang diam mematung. Risma tak kehilangan akal, ia akan mencari bukti itu.
Risma terperanjat dan baru membuktikan perkataan Tomy. Disebuah restoran hanif dan monalisa tampak sedang makan siang dengan begitu mesra nya. Risma bisa menebak jika mereka memang pacaran. Risma sangat kesal dan kecewa.
- risma merasa sangat marah dan kecewa kepada kakak nya, monalisa. Risma membanting perlengkapan riasnya di kamar nya. Lalu ia mengambil koper dan mebenahi pakaian nya. Ia berniat kabur dari rumah. Ketika ia keluar kamar dengan membawa koper nya, monalisa baru saja pulang dari kantor nya.
"lho.. Kamu mau kemana pakai bawa koper segala...? Tanya monalisa heran.
"seharusnya kakak nggak perlu bertanya tapi mikir.. Aku nggak nyangka kakak tega sama aku. Aku nggak betah lagi dirumah..." Kata risma dengan nada tinggi.
"risma.. Tunggu tega apa maksudnya... Tolong jelaskan..? Tanya monalisa.
Risma tidak menjawab. Ia terus berjalan keluar. Lalu dengan mobilnya ia pergi. Monalisa kebingungan dengan risma. Tidak biasanya risma begitu.
- lastri dan pembantu nya nyekar ke makam yuda dan mertuanya sore ini. Lastri terlihat lebih tabah meski raut kesedihan masih nampak jelas diwajah ayu nya. Ia menaburkan bunga-bunga di pusara orang-orang yang disayangi nya ini. Lastri mengungkapkan kerinduan diatas pusara yuda. Tak terasa airmata nya mengalir kembali dipipinya.
Setelah membaca doa untuk sang suami dan ibu mertuanya kemudian lastri dan pembantu nya pun pulang. Sesampainya dirumah, lastri heran karena pintu rumah dalam keadaan terbuka. Ia lalu bergegas masuk. Ia kaget, rupanya tante amarta, adik dari mertuanya berada didalam bersama Cindy, putri nya.
"tante.. Sudah lama menunggu..." sapa lastri sopan.
Tante amarta tersenyum sinis. Mukanya tidak menyenangkan begitu juga cindy.
"tak perlu berbasa basi lagi lastri. Yuda dan ibunya telah meninggal. Berarti ikatan mu dengan keluarga ini sudah tidak ada bukan.."
"maksud tante..? Tanya lastri.
"kamu perempuan pembawa sial. Setelah keberadaan mu dirumah ini berbagai masalah selalu datang. Klimaks nya yuda dan ibunya meninggal.."
"Astagfirullah.. Semuanya ini adalah musibah tante. Ini takdir dari Tuhan. Saya juga tak menginginkan semua ini terjadi" kata lastri.
"saya ingin kamu pergi dari rumah ini secepatnya. Karena kamu sudah bukan lagi bagian dari keluarga ini"
lastri terkejut. Belum sembuh kesedihan yang menimpa nya. Tante amarta malah menuduhnya yang aneh-aneh. Lastri menangis tak tahan karena dipersalahkan seperti ini. Pembantu lastri segera merangkul lastri. Ia begitu iba.
"nyonya amarta, nyonya lastri masih dalam masa berduka. Tolong pahami perasaan nya..." kata pembantu ini.
---------------------Bersambung-----------------------
[Baca Part Sebelumnya - Selanjutnya - atau Baca List Part untuk melihat List Artikel agar memahami isi cerita..]



share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by sesuhay, Published at 03.10.00 and have 0 komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar