www.novelkaskus.com Disini Saya Kumpulkan Novel Story dan Cerita-cerita dari Kaskus

Jangan Jadikan Aku Tumbal Pesugihan - 83

Jangan Jadikan Aku Tumbal Pesugihan - 83

Risma tengah duduk membaca majalah diruang tengah. Sore ini ia sudah bersantai dirumah dan menyibukkan dengan hoby nya membaca majalah fashion. Tak berapa lama muncul ibu mertuanya dari dapur. Mertuanya terlihat kusut sekali.
"Risma... Mama mau bicara..." kata mertuanya.
Risma memandang mertuanya dan mengerutkan dahi.
"tumben.. Kamu mengatakan mama. Kamu bukan mamaku. Memangnya kamu mau ngomong apa..."
"mama minta maaf selama ini pernah berlaku kasar padamu. Mama tak menerima mu sebagai menantu. Sekarang mama sadar. Mama ingin memperbaiki hubungan kita. Mama ingin engkau bisa memaafkan mama dan kita perbaiki keluarga kita ini..."
Risma berdiri dan tertawa gelak - gelak.
"kamu mabuk ya. Atau telinga ku yang salah dengar. Aku sudah muak sama kamu. Kamu tak pantas jadi mertua ku karena kamu sudah terlalu merendahkan aku. Apalagi sejak kedatangan fani. Sudahlah, kamu tak usah mimpi. Kamu lakukan tugas mu saja sebagai pembantu dirumah ini. Soal gaji tenang saja. Berapa pun pasti ku bayar..." kata Risma.
Risma membanting majalah nya di sofa lalu meninggalkan mertuanya itu.
- Monalisa masih terbaring koma diruang ICU. Sang mama masih duduk menemani nya ditepi ranjang. Sang mama terlihat menangis. Tak henti-hentinya ia memohon pertolongan Tuhan.
"bangunlah nak, mama mohon. Mama sayang sama kamu. Karena kamu adalah putri mama yang paling bertanggung jawab pada keluarga. Bangunlah nak..."kata mama.
Sang mama menitikkan airmata. Aldo dan papa masuk ke ruangan tersebut. Keduanya begitu haru melihat ratapan mama. Mukjizat Tuhan datang. Tiba-tiba monalisa menggerakkan jari tangan nya. Semua terkesima melihatnya.
- Perlahan Monalisa membuka kedua matanya. Ia terlihat bingung. Ia menatapi langit-langit ruangan. Lalu beralih pada wajah mama, papa, dan adiknya itu.
"mama.... Papa... Aldo..." kata Monalisa lirih.
"Alhamdulillah kamu sudah sadar nak. Ya Tuhan terima kasih. Putriku sudah bangun..." kata mama.
Papa dan Aldo mendekat.
"syukurlah engkau sudah bangun nak..." kata papa.
monalisa baru sadar apa yang sudah menimpa dirinya. Kedua orang tuanya tersenyum bahagia. Mama mengecup kening putrinya penuh kasih sayang.
- Hanif ditelepon oleh Aldo atas berita gembira ini. Hanif segera datang kerumah sakit bersama Aditya. Keduanya sangat gembira melihat perkembangan Monalisa.
- Risma yang sedang makan siang bersama intan disebuah rumah makan pun mendapat telepon dari Aldo. Risma tampak berubah paras. Ia lalu berpura-pura gembira menanggapi telepon adik lelakinya itu.
"kakak mu sembuh...?" tanya intan.
"ya begitulah... Ku kira Monalisa akan mati..." kata Risma.
Intan terlihat turut berpikir.
"seperti nya engkau akan mendapat kesulitan lagi untuk mendapatkan Hanif..."
"Aku punya sebuah rencana besar. Hanya menunggu waktu yang tepat saja Tan..." kata Risma.
Risma tersenyum penuh arti. Intan membalas nya dengan tatapan penuh dukungan.keduanya melanjutkan makan siangnya. Seolah tak terjadi apa-apa.
---------------------Bersambung-----------------------
[Baca Part Sebelumnya - Selanjutnya - atau Baca List Part untuk melihat List Artikel agar memahami isi cerita..]



share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by sesuhay, Published at 05.54.00 and have 0 komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar