www.novelkaskus.com Disini Saya Kumpulkan Novel Story dan Cerita-cerita dari Kaskus

MAsa SMA Ku - Senior

MAsa SMA Ku - Senior

Hari baru diawal kenaikan kelas gw dan beriringnya penaikan jabatan gw menjadi senior. Pagi itu gw bangun cukup cepat..cukup cepat buat datang kesiangan pastinya
Pas masuk gerbang sekolah, terlihatlah wajah-wajah siswa baru yang masih lugu dan polos, dan sebagai senior yang perhatian kepada junior, gw berjanji di dalam hati akan menempah mental serta fisik mereka. tapi sama yang cewe doang huehehe

Sampai di kelas yang baru, gw senang dengan lokasi kelas yang dekat dengan taman serta keadaan yang bersih. Reflek gw hirup nafas sedalam-dalamnya buat merasakan kesejukan aroma susasana baru..tapi yang tercium adalah kumpulan bau-bauan yang gw kenal dari setahun lalu. ya itu baunya temen sekelas gw semua, cewe sama cowo sama aja bau badannya
Setelah duduk, gw langsung memposisikan badan buat kebiasaan sehari-harinya dikelas, tidur  tapi baru aja lima menit gw rileks, tiba-tiba terasa cubitan di pinggang gw.
Reflek gw ngeliat kearah samping,daann

"Hiih kamu kenapa ngeliatin gitu?"

Gw masih diam terpaku waktu itu. Gw ngeliat dilla,cewe gw. Tapi.. kok rasanya kaya ngeliat mahluk lain ya? pikir gw dalam hati.

"Lu dilla??" tanya gw polos

"Yaiyalah eriikk" sahutnya

"Kok gak pake kacamata?"

"Udah bosen hihihi" sahutnya manja

"Eh bentar.. itu bola mata kamu kok jadi warna chrome?"

"Ah masa sih?" sahut dilla manja

"Iya, warnanya persis kaya standart motor gw wakwkakwka" ejek gw

"Hihh ini contact lense namanya erikk"

"Apaan tuh kotaklen?"

"Kontak Lens!! ini nih ganti kaca mata aku"

"Ah gak ngerti gw"

"Ini nih aku tunjukin" sahut dilla

Setelah ngomong gitu, dilla duduk disamping gw berhadapan. Lalu tiba-tiba aja doi ngarahin jarinya ke arah bola matanya. Sontak gw kaget mau ngapain ini cewe, jangan-jangan mau nyabut bola matanya pikir gw

"Eeehhh.. mau ngapain dil? masa mata sendiri mau dicongkel? gak ada kerjaan" sahut gw panik sambil nahan tangannya

"Tapi kan mau nunjukin kontak lens nya atuh, ini nih.." sahutnya sambil menyentuhkan jarinya ke bola mata sendiri.

Reflek gw ..

"AAANNNJJIIIRRRRR JIJIK GW UDAHAANNN" teriak gw sejijik-jijiknya sambil membalikkan badan kearah berlawanan.

"Loh kenapa rik?"

"Itu tangan lu ngapain megang-megang mata jijik gw"

Alhasil gw diketawain habis sama dilla..baru doi ngejelasin kontak lens itu apaan ke gw. Jujur, gw waktu itu gak tau kontak lens itu apaan. Ngeliat orang make kontak lens aja baru dilla pertama kali. Jadi harap maklum ye

=====
=====

Bel istirahat, gw dengan teman-teman yang lakik seperti biasa pergi ke kantin bunda. Tapi belum nyampe ke kantin, segerombolan cewe-cewe anak kelas satu datang mengepung kami.

"Bang, kelas dua belas ipa lima ya?" tanya seorang cewe

"Iya dek, kenapa?" sahut deni

"Bang minta tanda tangannya dong" pinta seorang lagi

Dan sedetik kemudian, kami semua yang awalnya bergaya seperti siswa biasa, berpose keren bak selebriti yang lagi dikejar-kejar anjing eh fans
Respon para selebriti dadakan ini pun bermacam ria..

"Duh dek abang ada jadwal syuting sekarang, gimana ya aduhh" sahut Deni memprovokasi

"Iya dek abang juga nih mau foto buat majalah playboy" sahut Tarjok

"Halah lu pada gayanya selangit, udah tanda tangani woi adek-adek ini lagi diospek" sahut Alex

"Abang mau nandatanganinya dek, asal mau jadi cewe abang wkawkakwa" sahut Simon

Dan setelah cukup bercanda sesaat, akhirnya kami satu per satu menandatangi buku mereka. Tapi yang namanya satu komunitas, berarti satu pemikiran juga. Gak ada yang ngasih tanda tangan, malah..

Deni,Hendra,Alex,Simon nulis nomer hpnya di buku mereka. Gw malah ngasih nilai nol sambil nulis "Remedial ya dek berdua dirumah abang..." Dan yang parah itu si tarjok, dia ngegambar nya simpel tapi penuh makna gini nih..

( . ) ( . )

Bangsyat gak tuh wkawkawka

Dan setelah selesai, kami kembali pergi ke kantin dan setelah bel kami lanjut masuk ke kelas.

Pulang sekolah, Alex ngundang kami semua buat makan siang dirumahnya.

"Woi kerumahku yok makan siang disitu aja"

"Wuih ada acara apaan coy?" sahut Hendra

"Open house gitu lah"

"Yauda gas lah trus! biar kita berantakin rumahnya!" sahut tarjok memprovokasi

Dan setelah sampai dirumahnya, gw lumayan takjubnya. Rumahnya ini di pinggir pasar, disamping kiri ada gang dan disamping kanan ada salon. Rumahnya cukup luas,berlantai dua, dengan model minimalis. Dari sinilah awal mulanya komunitas kami terbentuk. Kumpulan pria perkasa namun mesum pikirannya, Komunitas GBS.
---------------------Bersambung-----------------------
[ List Episode - List Cerita]
Jangan lupa baca dari awal agar memahami isi cerita..



share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by sesuhay, Published at 02.33.00 and have 0 komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar