www.novelkaskus.com Disini Saya Kumpulkan Novel Story dan Cerita-cerita dari Kaskus

Jangan Jadikan Aku Tumbal Pesugihan - 16

Jangan Jadikan Aku Tumbal Pesugihan - 16

Lastri tampak berkemas. Ia berniat pergi dari rumah eyang guru. Ia melangkah pelan agar Nirmala tidak mengetahui nya. Ia hanya meninggalkan sebuah surat.
Menjelang siang hari barulah surat itu berhasil ditemukan dan dibaca oleh nirmala. "Lastri, mencari Hanif..." gumamnya.
Nirmala terhenyak. Tatapan nya menerawang jauh. Begitu besar pengorbanan cinta lastri dan Hanif.
Dilain tempat pertarungan ki maulana dan ki jagalsukma telah menunjukkan babak akhir. Ki jagalsukma terdesak oleh serangan eyang guru. Rupanya ilmu kesaktian eyang guru lebih tinggi daripada ilmu ki jagalsukma. Dalam beberapa jurus eyang guru berhasil melumpuhkan ki jagalsukma. Dukun tua itu terkapar ditanah dengan lelehan darah dari mulut nya. Dukun ia berusaha keras untuk berdiri.
"hari ini kau boleh menang, tapi lain kali ku buat perhitungan dengan mu ki maulana"
ki maulana : Bertobat lah adik seperguruanku....
Ki jagalsukma : Tak usah berkhotbah maulana. Tunggu saja pembalasan ku.
Ki jagalsukma Segera menghilang dengan ilmu kesaktian nya. Eyang guru menggelengkan kepala.
Kembali ke pertarungan haris dan hanif yang belum menunjukkan akhir nya. Keduanya adalah saudara seperguruan yang sama-sama seimbang dalam kesaktian nya. Tiba-tiba Hanif bergerak mundur, haris mengerutkan dahi. Hanif memegangi kepala. Ia terlihat pusing. Dalam hitungan detik ia jatuh tersungkur. Haris segera mendekati nya. Rosita pun segera berlari menghampiri hanif.
Beberapa saat kemudian kesadaran hanif pulih. Ia terheran-heran melihat haris dan rosita.
Haris : Haris, apa yang terjadi ?
Haris paham jika hanif sudah terbebas dari pengaruh guna - guna ki jagalsukma.
Rosita : Hanif, ini aku calon istri mu.
Hanif menatap tajam rosita.
Hanif : Tidak. Aku tidak sudi menikah dengan mu.
Hanif dan haris segera bangkit dan keluar dari rumah itu. Rosita dan para hadirin pun memandang dengan kebingungan.
Diluar rumah Aditya sudah membereskan dua algojo rosita. Dua preman itu tersungkur menahan sakit. Kemudian tampak lah haris dan hanif melangkah bersama kearah nya. Aditya tersenyum dan menjabat erat tangan hanif. Mereka terlihat begitu akrabnya.
Sementara itu didalam kamar tampak rosita menangis tersedu-sedu. Ia banting perabotan dikamar itu. "kacau... Kacau semuanya...." jeritnya. Lalu ia mengambil sebuah pisau. Lalu ia memotong urat nadi ditangan nya. Ia berusaha bunuh diri.
---------------------Bersambung-----------------------
[Baca Part Sebelumnya - Selanjutnya - atau Baca List Part untuk melihat List Artikel agar memahami isi cerita..]



share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by sesuhay, Published at 06.18.00 and have 0 komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar