www.novelkaskus.com Disini Saya Kumpulkan Novel Story dan Cerita-cerita dari Kaskus

Jangan Jadikan Aku Tumbal Pesugihan - 35

Jangan Jadikan Aku Tumbal Pesugihan - 35

Nirmala berlari menghindari kejaran istri pak udin. Ketika ia menoleh ke belakang istri pak udin sudah siap menghujam dada lastri dengan pisau tajam. Lastri yang terpojok di dinding ruangan segera mengelak kesamping. Sasaran pisau istri pak udin mengenai tembok. Ketika pembantu ini berniat menghujam lastri kembali, lastri memukul tangan bu udin dengan tongkat kayu. Terlepas dan terlempar pusau itu dari tangan si pembantu.
Lastri kemudian berlari ke ruang tengah tapi tangan pembantu itu menjambak rambutnya. Kepala lastri di benturkan kedinding. Darah mengalir dari kening perempuan muda itu.
Lastri dengan sekuat tenaga mendorong tubuh su pembantu hingga jatuh kebelakang. Selanjutnya lastri lari keruang tengah. Ia buru-buru menutup pintu dan menguncinya. Ia menambah meja dan barang-barang berat didepan pintu. Dari luar pintu berusaha di dobrak dengan tenaga luar biasa.
Lastri terengah-engah dan tegang penuh ketakutan. Ia terkejut ketika pintu itu hampir jebol. Lastri segera menjauhi pintu. Ia berlari ke ruangan lain. Ketika ia sampai diruang menuju dapur keduanya matanya menangkap gambar lukisan Ratu Laut. Entah dapat ilham dari mana lastri mengambil lukisan itu. Kemudian ia mengambil sebuah korek api.
Bersamaan dengan itu pembantu perempuan itu sudah mendekat. Dengan penuh keberanian bercampur panik lastri menyulut lukisan dari kertas itu.
Tiba-tiba si pembantu menjerit kepanasan. Kemudian keluar sesosok makhluk dari tubuh si pembantu. Makhluk itu adalah ratu laut. Ratu laut yang merasuki tubuh pembantu itu ikut terbakar bersama lukisan yang dibakar lastri. Sedang istri pak udin jatuh pinsan ketika tubuh ratu laut keluar dari raganya.
Lukisan yang dibakar lastri semakin habis. Dan ratu laut menjerit mengerikan. Ketika lukisan itu habis menjadi abu , tubuh ratu laut pun habis dilalap api. Tamat sudah riwayat ratu laut.
Lastri bersyukur kepada Tuhan. Tak berapa lama tubuh yuda yang tergolek pingsan muncul dihadapan lastri. Lastri segera menggapai tubuh suaminya dengan tangis kebahagiaan karena prahara itu telah berlalu.
Lastri menangis dihadapan yuda. Pria tampan ini tak lama kemudian siuman. Lastri menangis haru dipelukan suaminya.
"Maafkan aku sayang aku tak mempercayai mu. Aku baru tahu hal ghaib itu ada. Dan kita baru saja akan menjadi korban" kata yuda pelan.
"Tidak apa-apa sayang. Yang penting kita semua selamat" kata lastri sambil menangis haru.
Tak berapa lama pak udin dan istrinya siuman. Mereka heran dan tidak mengerti apa yang telah terjadi. Karena tadi keduanya dalam pengaruh ratu laut. Kemudian lastri menceritakan semuanya. Barulah keduanya tahu dan bersyukur pada Tuhan karena masih diberi pertolongan Nya.
- dilain tempat disebuah dusun terpencil dengan hamparan kebun teh dan hutan lebat. Disebuah rumah tua dengan penerangan lampu minyak tampak seorang dukun tua tengah duduk sambil memegang boneka. Sebuah jarum ia tusukan ketubuh boneka kain tersebut. Wajah nya angker seangker ruangan tersebut. Ruangan yang dipenuhi benda aneh dan kemenyan yang berasap.
Tiba-tiba dukun tersebut melototkan matanya. Ia merasa akan ada seseorang yang menganggu pekerjaan nya. Benar saja, seorang pemuda gagah penuh wibawa tibalah muncul dengan kesaktian yang tinggi. Dia lah Aditya. Si dukun menggerung dengan perasaan tidak senang pada kedatangan aditya.
"Siapa kau, berani sekali mengganggu pekerjaanku" gertak si
dukun.
"Aku akan tetap ikut campur urusan orang-orang seperti mu. Karena engkau dan semua pengabdi setan selalu menyakiti umat manusia. Sadar lah pak tua, bertaubat kepada Tuhan. Jika tidak aku akan mengakhiri semua kejahatan mu malam ini" kata aditya.
"Bedebah.. Aku tidak akan menuruti omongan mu bocah ingusan. Aku ki Satrubumi akan membuat mu menyesal" bentak si dukun.
Si dukun melempar boneka ditangan nya. Aditya dengan sigap menangkis nya. Selanjutnya ki satrubumi melompat menyerang aditya. Aditya yang mumpuni dengan kedigdayaan nya sudah siap menghadapi dukun tua yang ilmu nya lumayan tinggi.
Pertarungan sengit terjadi. Ruangan dukun yang dipenuhi benda-benda pusaka menjadi berantakan. Ki satrubumi dengan ganas menyerang aditya bahkan terkadang diiringi pukulan ilmu kesaktian.
Ki satrubumi mencabut sebilah keris. Dengan kekuatan ghaib keris itu ia tujukan pada aditya. Aditya menyambut dengan jurus pamungkas pemberian eyang guru yakni ilmu karomah suci.
Sinar hitam dari keris sidukun beradu dengan sinar keperakan dari tangan aditya. Ledakan dahsyat terjadi. Atap rumah pun jebol dan beterbangan keudara. Ki satrubumi terpental kebelakang. Darah kental meleleh dari mulutnya. Tubuhnya lemah tanpa daya. Aditya berjalan menghampiri nya. Ki satrubumi merayap ke kaki aditya seolah minta ampun. Suaranya terbata-bata. Detik berikutnya si dukun ambruk menghembuskan nafas terakhir.
"Inalillahi wa inna Ilaihi roji,in. Maafkan aku pak tua. Ini jalan yang engkau pilih. Semoga Tuhan mengampuni mu" gumam aditya.
Kemudian aditya meninggalkan tempat itu.
- Hanif terheran-heran. Sehari semalam aditya tidak pulang dan tidak memberi kabar. Hanif seorang diri dirumah Aditya. Pagi ini dengan ditemani secangkir kopi Hanif membaca koran. Pukul delapan bel pintu dibunyikan orang. Hanif membuka pintu. Terlihat seorang wanita cantik menatap heran padanya.
"Anda siapa.. Aditya dimana? Tanya gadis itu.
"Saya Hanif. teman Aditya. Maaf mbak ini siapa ?
"Saya monica tunangan Aditya" jawab perempuan muda itu.
---------------------Bersambung-----------------------
[Baca Part Sebelumnya - Selanjutnya - atau Baca List Part untuk melihat List Artikel agar memahami isi cerita..]



share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by sesuhay, Published at 03.36.00 and have 0 komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar