www.novelkaskus.com Disini Saya Kumpulkan Novel Story dan Cerita-cerita dari Kaskus

Jangan Jadikan Aku Tumbal Pesugihan - 38

Jangan Jadikan Aku Tumbal Pesugihan - 38

Monalisa dan adik - adiknya rupanya cepat akrab dengan Hanif. Karena Hanif tipe pria yang sopan, sederhana dan dapat mengimbangi pembicaraan orang lain. Apalagi Aldo, adik cowok monalisa. Ia merasa cocok dengan Hanif karena ia tak memiliki kakak cowok. Dengan keberadaan Hanif, Aldo merasa memiliki seorang sahabat dan kakak.
"Jika boleh tahu.. Mas hanif tinggal dimana ? Tanya monalisa.
"saya tinggal di jawa timur. Tapi sudah lumayan lama di jawa barat dirumah eyang guru saya" kata Hanif apa adanya.
"jadi di jakarta baru ya.. Apa ada saudara disini.. ? Tanya Risma.
"saya tidak ada saudara. Sebenarnya saya sedang mencari seseorang. Namun saya putuskan untuk pulang. Karena dia sudah tidak membutuhkan saya. Saya akan mencari penginapan lalu kembali ke jawa barat besok pagi" kata hanif.
"Kalau mas tidak keberatan, menginap saja disini dulu. Karena disini ada Aldo yang bisa menemani mu" kata monalisa.
Hanif berfikir sejenak.
"apa kalian tidak curiga pada saya. Saya kan orang asing. Apa kalian tidak takut saya berbuat kejahatan pada kalian ? Tanya Hanif.
"sejak kejadian di pantai itu saya yakin engkau orang baik. Mas rela mengorbankan diri menolong saya tenggelam" kata monalisa.
Hanif akhirnya menyetujui usul monalisa. Hanif bermalam dirumah nya. Aldo sangat senang memiliki teman pria. Karena hanif cocok untuk berbicara apa saja tentang dunia cowok. Olahraga, otomotif, dan sebagainya.
- Lastri dan yuda sampai dirumah. Mama dan tante Amarta, tante yuda sudah menunggu. Mama sangat gembira menyambut keduanya. Sedang tante Amarta hanya tersenyum dingin.
"Bagaimana bulan madu kalian. Pasti bahagiakan...? Mama sudah tidak sabar ingin menimang cucu" kata mama.
Lastri dan yuda tersenyum. Bulan madu yang mereka jalani tidak menggembirakan. Malah penuh perjuangan melawan teror makhluk ghaib. Namun yuda tetap berusaha menyenangkan hati sang mama.
"Doakan saja ma.. Mudah-mudahan saya dan lastri bisa segera memberi mama cucu. Bila perlu kembar" kata yuda melucu.
Lastri tersipu malu. Sedang mama dan tante tertawa lepas.
- Aditya dan monica mulai sibuk mempersiapkan pernikahan mereka yang tinggal menghitung hari. Monica sudah memesan gaun pengantin pada perancang busana ternama. Aditya sudah memboking hotel berbintang. Karena tamu undangan lumayan banyak dari rekan bisnis mereka. Aditya tak sempat lagi memikirkan Hanif. Karena ia sudah terlanjur berjanji pada monica. Untuk membina rumah tangga bahagia.
- Aldo mulai akrab dengan Hanif. Seperti siang ini , mereka tampak asyik bermain Playstation sepakbola. Hanif memang lumayan mahir. Ia berhasil memenangkan permainan. Hanif bersorak senang, sedang Aldo terlihat menggerutu.
Monalisa menghampiri keduanya. Monalisa terlihat berpakaian rapi.
"Mas hanif... Maukah menemani saya jalan-jalan sebentar ? Tanya monalisa.
"Oh... Boleh saja.."
kemudian Hanif menaiki mobil yang dikemudikan monalisa. Dengan laju yang pelan. Mereka kembali ngobrol didalam mobil.
"Mas Bolehkah saya bertanya sesuatu ? Monalisa memulai pembicaraan.
"Silahkan"
"Mas, apakah kamu sudah punya kekasih?
Hanif terdiam sesaat.
"Tidak punya" jawab hanif sekenanya.
"Lalu.. Apakah mas pernah jatuh cinta" tanya monalisa.
Hanif tampak berubah paras. Ia seperti menahan perasaan yang begitu menyakitkan.
"aku tak tahu apa itu cinta. Katanya cinta bisa membuat bahagia. Kadang membuat merana. Sampai sekarang aku tak percaya dengan cinta" kata hanif dengan suara bergetar.
Monalisa tidak mengerti maksud perkataan hanif.
"Maafkan saya mas.. Saya sudah lancang bertanya hal pribadi itu. Saya hanya berpikir. Untuk orang sebaik engkau pasti banyak gadis yang mendekati. Setidaknya ada gadis yang memberi cinta dan kesetiaan" kata monalisa dengan bijak.
"kesetiaan...? Gumam lastri seperti berkata pada diri sendiri.
Hanif menarik nafas panjang. Sudah saatnya ia ceritakan semuanya. Karena monalisa sosok yang tepat untuk menjadi sahabat. Ia ceritakan pertemuan nya dengan lastri, kisah cinta mereka dan janji untuk selalu setia. Diakhir hanif bercerita tentang pengkhianatan lastri. Hanif begitu terpukul. Kedua matanya berkaca-kaca.
"kasihan kamu mas. Orang sebaik kamu harus dikhianati oleh orang yang engkau cintai. Andai aku bisa membalut lukamu dan mengisi kekosongan hatimu" kata monalisa dalam hati.
Lama keduanya terdiam. Keduanya hanyut dalam pergolakan hati masing-masing.
Monalisa menghentikan mobilnya. Ia mengajak hanif ke sebuah lorong. Rupanya monalisa menemui belasan anak jalanan. Monalisa menyapa mereka dengan gembira dan anak-anak itu menyambut nya dengan riang. Monalisa memberikan uang pada mereka. Tak hanya itu monica mengajarkan baca tulis.
Hanif benar-benar kagum dan terharu. Monalisa memiliki jiwa sosial tinggi. Meskipun ia orang terpelajar, kaya raya dan bekerja sebagai redaktur tabloid ternama. Monalisa tetap rendah hati, dan peduli sesama. Sangat jarang pada saat ini orang-orang yang tersentuh atas penderitaan orang lain.
Hanif kemudian ikut bergabung. Ia mengajarkan bacaan Al qur,an pada anak-anak itu. Monalisa menjadi bertambah bangga pada Hanif. Gadis ini memperhatikan hanif dengan seksama. Mulai tumbuh bunga-bunga cinta dihati gadis ini.
---------------------Bersambung-----------------------
[Baca Part Sebelumnya - Selanjutnya - atau Baca List Part untuk melihat List Artikel agar memahami isi cerita..]



share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by sesuhay, Published at 07.20.00 and have 0 komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar