www.novelkaskus.com Disini Saya Kumpulkan Novel Story dan Cerita-cerita dari Kaskus

Jangan Jadikan Aku Tumbal Pesugihan - 42

Jangan Jadikan Aku Tumbal Pesugihan - 42

Eyang guru kemudian berpetuah dengan sangat bijak.
"Wahai raja jin, maafkanlah jika sekiranya bangsa kami pernah berbuat yang kurang baik. Marilah kita saling menjaga dan menghormati. Saya tidak mengusik bangsa mu. Begitu pun sebaliknya. Kita sama-sama hamba Tuhan. Setiap perbuatan kita akan memperoleh balasan dari Nya"
"Baiklah.. Kita sekarang berdamai. Saya sekarang tahu jika engkau salah satu umat manusia berprilaku baik. Saya dan rakyat saya tak akan mengganggu umat kalian lagi. Lakukanlah perjalanan kembali. Semua akan aman tuan" kata raja jin.
Selanjutnya eyang guru memberi hormat pada raja jin. Lalu ia segera menemui aditya yang ternyata tengah menuju dirinya.
"Alhamdulillah eyang.. Semua sudah membaik kembali. Terima kasih" kata aditya.
"muridku.. Kembali lah ke kapal. Perbanyaklah berdoa meminta keselamatan. Juga kita mesti saling menjaga keharmonisan dengan makhluk ghaib namun bukan berarti kita menghamba pada mereka. Eyang mau kembali melakukan tugas eyang muridku..." kata eyang guru.
Eyang guru kemudian melesat dan hilang dari pandangan mata. Sedangkan aditya segera menuju kapal. Dengan ilmu nya aditya melompat ke permukaan air. Sekali lompat ia sudah menjejakkan kakinya di badan kapal.
Para penumpang mulai mengerti jika aditya sudah berupaya menolong mereka. Mereka bersorak ria. Mereka gembira berkat usaha aditya kapal tidak jadi tenggelam. Kapal kembali dapat berjalan normal. Kondisi cuaca juga mulai membaik. Badai telah reda, ombak mulai normal.
Monica berlari menghampiri suaminya. Ia bahagia melihat suaminya kembali. Monica menangis haru dipelukan sang suami. Aditya menenangkan istrinya dengan membelai rambutnya.
- Hanif dan Aldo tiba di arena balap motor. Disana sudah ramai dengan kumpulan remaja dengan motor - motor sport keren nya. Seorang pemuda seumuran Aldo tampak senang melihat aldo datang. Namun ia heran melihat Aldo membawa seorang teman.
"Hai Aldo.. Punya nyali kamu untuk melawan aku. Siap-siap aja kamu nyari sekolah baru" kata penantang Aldo.
"Evan... Aku tak pernah menyerah untuk melawan kesombongan mu" kata Aldo.
"aku lawanmu. Aku menggantikan Aldo. Jika saya kalah Aldo akan pindah sekolah. Jika saya menang, saya tak meminta kamu pindah sekolah. Tapi berhenti dari adu balap motor untuk selamanya... Bagaimana evan" kata hanif dengan lantang.
Pemuda bernama evan menatap hanif lekat - lekat. Kemudian tertawa terbahak-bahak disusul teman evan yang lain.
"bang.. Apa kamu yakin bisa mengalahkan aku. Dibayar berapa oleh Aldo yang pengecut itu" kata evan kemudian.
"kita buktikan, apa kamu siap.." tantang hanif.
Evan tergugah nyalinya. Ia terima tantangan hanif berikut persyaratan nya. Lalu pertandingan dimulai. Seorang gadis memberi aturan pertandingan. Pemenang nya adalah siapa yang dapat kembali dan melewati garis finish dengan membawa bendera hijau kecil yang terpasang di sudut kota berjarak 5 km. Hanif dan evan mengerti. Lalu dimulai lah pertandingan. Masing-masing ditemani seorang gadis yang akan membantu mengambil bendera.
Begitu seorang pemandu memberi komando. Maka hanif dan evan segera memacu motornya dengan sigap.
Keduanya melaju dengan cepat dan lincah diimbangi oleh kualitas motor yang cukup baik. Kecepatan keduanya berimbang.
Evan yang berada disebelah kanan dan hanif disebelah kiri. Tiba-tiba hanif dikejutkan oleh munculnya sebuah truk dari sebuah rumah menuju jalan. Truk itu menghadang jalan hanif. Evan tertawa dan mengolok hanif. Karena hanif terhalang truk dan dirinya lancar tanpa hambatan.
Hanif memerintahkan perempuan di belakang nya untuk berpegangan. Hanif tak mungkin melajukan motornya lurus. Pastinya akan menabrak truk dan terjadi kecelakaan. Maka hanif menunjukkan kebolehan nya. Ia angkat motor itu ke udara diiringi dengan kecepatan yang baik. Motor tersebut melayang keatas. Melalui mobil truk dibawahnya. Lalu berhasil mendarat dengan tepat. Hingga ia dapat mendahului evan. Evan sendiri yang terpana pada kebolehan hanif menjadi turun nyali.
Hanif melesat jauh meninggalkan motor evan. Disudut kota hanif menjalankan motor agak pelan. Gadis dibelakangnya mencabut bendera hijau. Kemudian segera melaju ke garis finish.
Hanif dapat kembali dengan kemenangan nya. Sedangkan evan harus mengalami kekalahan. Evan bersalaman dengan aldi dan hanif. Ia dapat menerima kekalahan nya dengan lapang dada.
"Saudara-saudara ku sekalian. Sebagai generasi muda kita adalah tulang punggung negara. Kita adalah pemilik masa depan negeri ini. Maka dari itu jangan pergunakan masa muda dengan sia - sia. Tuntut ilmu, berkarya dan berprestasi. Melakukan kebaikan kepada sesama dan menjauhi segala keburukan yang merugikan orang lain. Kita boleh mengendarai kendaraan kita. Asal taat pada peraturan. Mulai sekarang jauhi kebut - kebutan karena itu membahayakan nyawa kita dan nyawa orang lain" nasehat hanif.
Semua yang mendengar menundukkan kepala. Mereka membenarkan perkataan hanif. Tak lama evan menghampiri Aldo. Ia meminta maaf dan berjanji akan berhenti balapan. Akhirnya dua sahabat ini kembali bersama dengan akrab nya.
- lastri menemani ibu mertua nya bersantai menonton televisi. Keduanya terlihat begitu harmonis. Mereka menonton acara komedi yang kadang memancing tawa lepas menantu dan mertua ini.
Pukul sepuluh malam yuda pulang dari kantornya. Lastri menyambut dengan bahagia. Lastri dan yuda bergabung dengan sang ibu yang masih duduk di ruang tengah "malam sekali pulangmu yuda. Kasihan lastri jika harus menunggumu" tanya mama.
---------------------Bersambung-----------------------
[Baca Part Sebelumnya - Selanjutnya - atau Baca List Part untuk melihat List Artikel agar memahami isi cerita..]



share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by sesuhay, Published at 05.42.00 and have 0 komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar