Jangan Jadikan Aku Tumbal Pesugihan - 5

Malam purnama terlihat pucat. Ada bercak kemerahan mewarnai nya. Udara dingin berpadu dengan tiupan angin. Mendung hitam terlihat menebal. Suasana menyeramkan menghantui hati.
Suasana rumah lastri tampak sunyi. Pak seno tidak terlihat. Lastri gelisah didalam kamarnya. Ingin rasanya ia bersama hanif. Agar rasa takut itu bisa ditepiskan. Sementara hanif tampak khusyuk berzikir dikamar nya. Diatas sajadah dengan surban putih di bahunya. Jam dinding baru saja masuk pukul 09.00 malam.
Suasana yang hening tiba-tiba berubah. Ada angin topan menghempas jendela kamar hanif. Hujan lebat disusul petir datang menyusul. Lastri terkejut.
Ketika hanif sedang berusaha menguasai keadaan tiba-tiba ia dikagetkan dengan suara jeritan lastri. Spontan hanif bangkit dan berlari kekamar lastri. Namun kamar itu kosong. Hanif segera mencari lastri kepenjuru ruangan. Analisa nya berfikir. Mungkinkah pak seno tidak jadi mengorbankan hanif, lalu menjadikan lastri sebagai tumbal terlebih dahulu.
Hanif bergerak kekamar rahasia pak seno. Ia ingin menemui pria misterius yang pemuja siluman itu.
Namun belum lagi ia mendobrak pintu kamar itu, sebuah jaring besar terlempar kearahnya. Jaring dengan hawa panas menyala itu menjeratnya.
Beberapa menit kemudian hanif telah berada disebuah goa. Dengan kedua tangan terikat tali kuat kedinding goa. Dihadapan nya tampak seorang wanita cantik dengan pakaian sedikit terbuka. Wanita itu tersenyum kearahnya.
"wahai pemuda tampan, engkau telah ditakdirkan untuk menjadi tumbal ku, arwah mu sudah ditetapkan menjadi abdiku."
sahut wanita itu.
Hanif berkata "yang mengatur takdir ku hanya Allah, engkau adalah setan yang tidak pantas dipuja"
wanita itu tampak murka. Matanya menyala. Wajah cantiknya berubah menjadi wujud yang mengerikan. Ia tampak komat kamit. Lalu muncul beberapa makhluk lainnya yang menyerang hanif. Hanif menggerakkan tangannya hingga terlepas ikatan itu. Lalu terjadilah pertarungan antara hanif dan anak buah ratu siluman itu.

---------------------Bersambung-----------------------
[Baca Part Sebelumnya - Selanjutnya - atau Baca List Part untuk melihat List Artikel agar memahami isi cerita..]

share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg

Posted by sesuhay, Published at 01.53.00 and have 0 komentar