www.novelkaskus.com Disini Saya Kumpulkan Novel Story dan Cerita-cerita dari Kaskus

Jangan Jadikan Aku Tumbal Pesugihan - 50

Jangan Jadikan Aku Tumbal Pesugihan - 50

Nyonya Amarta berniat untuk mengambil alih seluruh kekayaan milik yuda, keponakan nya. Nafsu tamak telah menguasai jiwanya. Ia bukannya berbela sungkawa dengan adanya musibah itu. Tapi justru sifat iblis lah membutakan jiwanya.
Pagi ini ia memanggil Notaris yang menjadi penulis semua wasiat yuda tentang harta warisan yang ditulis sebelum yuda meninggal dunia. Sang notaris membacakan isi surat wasiat itu dihadapan nyonya Amarta dan Cindy.
"disini tertulis.. Saya atas nama Yuda Wicaksono sadar dengan sesadar - sadarnya. Saya melimpahkan seluruh harta
warisan saya kepada istri saya atas nama Lastri Wulandari. Apabila istri saya hilang dalam setahun atau meninggal dunia maka semua aset kekayaan saya akan disumbangkan pada yayasan yatim piatu dan panti asuhan.." kata notaris membacakan isi wasiat.
Nyonya Amarta dan cindy terkejut bukan main mendengar nya.
"ini tidak adil.. Yuda itu keponakan kandung saya. Kenapa semua harta diberikan pada lastri. Jangan-jangan ada konspirasi dibalik semua ini.." kata Amarta dengan geram.
"saya hanya mencatat. Silahkan ibu tinggalkan rumah ini karena hak kepemilikan ada pada ibu Lastri.." sahut sang notaris.
Nyonya Amarta tampak memendam kebencian pada lastri. Sang notaris memandang nya dengan keheranan.
"bagaimana ini ma... Gagal dong kita jadi orang kaya.." kata cindy setelah notaris itu pergi.
"kita harus cari lastri. Lalu kita paksa untuk menanda tangani surat penyerahan warisan pada kita.." jawab nyonya Amarta.
Kedua ibu dan anak ini tersenyum. Pikiran mereka merangkai rencana yang menyesatkan.
- Hanif tampak bersemangat menuju rumah monalisa. Tujuan nya ingin bertemu sang pujaan hatinya. Juga ingin berkenalan dengan orang tua monalisa yang belum lama pulang dari luar negeri.
Kedua orang tua monalisa menyambut dingin. Keduanya menatap lekat - lekat pemuda dihadapan nya.
"Oh.. Jadi kamu yang bernama Hanif. Pemuda yang sudah membuat putri saya mabuk kepayang dan hilang kendali.." tanya papa monalisa sinis.
Hanif terkejut mendapat pertanyaan itu. Monalisa yang memperhatikan mereka dari ruang tengah pun tampak kaget.
"saya hanya lelaki biasa pak. Saya mencintai monalisa begitu juga sebaliknya. Saya datang kesini ingin memohon restu untuk hubungan kami.." jawab hanif.
"punya apa kamu ingin memperisteri monalisa. Monalisa dilahirkan dari keluarga berada. Dia tidak bisa hidup miskin..!" kata mama monalisa lantang.
Hanif tercekat. Ia mulai sadar orang tua monalisa tak menyukai nya.
"saya memang tidak memiliki apa-apa bu. Tapi saya bisa membahagiakan nya dengan penuh tanggung jawab..."
papa monalisa tertawa seakan meremehkan hanif.
"Anak muda.. Sebelum kehadiran mu keluarga ini damai sentosa. Tapi sejak engkau datang malapetaka itu terus menerpa keluarga ini. Risma kabur dari rumah. Perusahaan kami bangkrut karena monalisa tidak fokus lagi mengurusnya. Saya minta lupakan dan tinggalkan monalisa. Kedatangan mu hanya membuat masalah saja" kata papa monalisa.
Hanif tak menyangka akan mendapat penghinaan seperti itu. Namun ia tetap tenang tanpa sakit hati. Monalisa tak sanggup melihat hanif diperlakukan seperti itu. Ia segera berlari menghampiri mereka.
"Papa.. Papa keterlaluan. Mas Hanif tidak ada hubungan nya dengan masalah keluarga kita. Papa seenaknya menghina dia. Hanya karena dia bukan orang kaya bukan. Tapi pa.. Aku sangat mencintai nya. Tolong restui kami pa.." kata monalisa dengan berlinang airmata.
"kamu sudah dibutakan cintanya putriku.." bentak mama monalisa.
"apa yang dikatakan orang tuamu benar monalisa. Kedatangan ku hanya membawa masalah. Turutilah perkataan mereka. Semua orang tua pasti melakukan yang terbaik untuk anak-anak nya" kata hanif pada monalisa.
Pemuda ini kemudian meminta maaf lalu segera pergi dari rumah monalisa. Monalisa menjerit dan berusaha mengejar nya. Namun papanya segera menangkap tubuhnya. Monalisa menangis meratapi kepedihan hatinya.
- Tomy menemui Risma ke apartemen nya dengan maksud membujuk nya agar mau pulang. Namun alangkah terkejut nya ia mendapati sang kakak tergeletak tak sadarkan diri diatas ranjang. Dimulutnya keluar busa putih. Dan ditangannya masih tergenggam butiran pil obat-obatan yang belum sempat ia telan semua. Kemungkinan risma overdosis akibat menelan obat-obatan dalam jumlah besar.
Aldo sangat panik. Ia hampiri tubuh kakaknya. Risma masih bernafas tapi tak bisa dibangunkan. Aldo segera meminta bantuan pada orang-orang sekitar apartemen. Sebuah ambulans segera membawa Risma kerumah sakit.
Para suster segera memberi pertolongan Setibanya Aldo dirumah sakit. Dokter pun dengan cekatan menanganinya. Aldo menghubungi keluarga nya dengan gugup karena shok. Tak lama kemudian papa, mama dan monalisa dengan kesedihan dan kecemasan menghampiri putra bungsunya itu didepan ruang gawat darurat. Papa tampak tegar, sedang mama dan monalisa tak kuasa membendung airmata.
---------------------Bersambung-----------------------
[Baca Part Sebelumnya - Selanjutnya - atau Baca List Part untuk melihat List Artikel agar memahami isi cerita..]



share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by sesuhay, Published at 05.02.00 and have 0 komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar