www.novelkaskus.com Disini Saya Kumpulkan Novel Story dan Cerita-cerita dari Kaskus

Jangan Jadikan Aku Tumbal Pesugihan - 55

Jangan Jadikan Aku Tumbal Pesugihan - 55

Gadis kecil yang imut itu gembira melihat kedatangan papa nya menjemput nya.
"Dian nggak nakal kok pa, Dian hari ini senang banget. Dian punya teman baru.."
Bagas tersenyum dengan kepolosan putri nya. Lastri yang turut bergabung pun turut tersenyum.
"papa ini siapa..." tanya dian, putri Bagas begitu melihat kedatangan lastri.
"ini teman papa, tante Lastri namanya. Orang nya cantik dan baik banget.." jawab bagas sambil melirik lastri.
"putri mu cantik sekali..." sambung lastri pada Bagas.
"tante.. Tante mau kan jadi teman dian juga..?" tanya bocah kecil itu pada lastri.
"tentu sayang, apalagi jadi teman anak sepintar kamu.." jawab lastri.
Dian secara reflek menghambur dan memeluk lastri. Lastri kaget dan tidak mengerti.
- Suasana pagi yang cerah. Haris berkeliling dikampung itu. Ia ingin menyelidiki lebih jauh. Pemuda berbadan atletis ini mengunjungi beberapa keluarga korban. Untuk mencari informasi lebih jelas.
"pesugihan atau menghamba pada setan adalah perbuatan syirik yang tak akan diampuni dosa-dosa nya oleh Allah. Sebab itu kita harus selalu menjaga keimanan kita. Dengan cara menjalankan agama dengan benar dan banyak bersyukur. Ikhlas dengan apa yang ada juga bekerja keras untuk mencari rezeki halal..." tutur haris kepada beberapa warga yang ditemui nya.
Haris merasa butuh petunjuk. Ia berniat shalat. Lalu ia pergi kesebuah sungai yang tidak jauh untuk mengambil wudhu.
Sesampainya ditepi sungai ia pun segera membasuh wajah nya. Namun ketika ia baru akan berwudhu ia mendengar jeritan seorang wanita. Jeritan itu, jeritan meminta tolong. Haris bangkit dan mencari sumber suara. Barulah ia tahu ada seorang wanita yang tenggelam di tengah sungai yang dalam.
Haris segera terjun ke sungai. Lalu menggapai tubuh wanita itu. Lalu dengan sekuat tenaga membawa nya ke daratan. Haris kemudian membawa perempuan pingsan itu ke sebuah pondok untuk disadarkan.
Haris merasa risih karena perempuan itu hanya mengenakan selembar kain untuk menutupi tubuhnya. Haris hanya menyalurkan energi prana tanpa menyentuh nya. Beberapa saat kemudian sang wanita mulai tersadar. Ia agak terkejut melihat haris.
"maaf, saya tadi menolong mu waktu tenggelam. Sekarang karena kamu sudah sadar saya akan pergi.." kata haris.
Sang wanita tersenyum. Ia menatap pemuda gagah dihadapan nya.
"terima kasih..." kata wanita muda ini.
Haris kemudian segera pamit dan meninggalkan wanita itu.
"siapa perempuan itu. Sepertinya ia tidak menunjukkan bahwa ia telah mengalami kecelakaan tenggelam.." gumam haris.
- Disebuah rumah yang lumayan besar, tampak Risma dan tomy sedang bersama penuh kebahagiaan. Maklumlah, mereka baru saja melangsungkan perkawinan. Perkawinan mereka digelar secara sederhana. Mengingat Risma saat ini telah mengandung.
Risma mulai bisa menerima tomy. Walaupun pria itu tak pernah ia cintai. Setidaknya calon anak yang dikandung nya akan memiliki ayah. Kini Tomy banyak berubah. Tutur katanya tak lagi kasar. Tomy mulai menyayangi nya. Juga sudah fokus bekerja dan menunjukkan hal positif yang lain.
Namun kedua orang tua Tomy tidak menunjukkan keramahan nya terhadap risma. Mereka terlihat dingin dan kurang suka pada Risma. Mereka menilai Risma masih kekanak-kanakan. Belum dapat berperan sebagai istri yang layak untuk anaknya.
- Bagas mengantarkan Lastri tiba dirumah. Lastri saat ini menempati rumah mendiang suaminya, yuda. Lastri mengajak bagas dan dian untuk mampir. Akhirnya bagas dan putri nya menuruti ajakan lastri.
"inilah rumah mendiang suami saya mas.." kata lastri.
Lastri meminta bi minah menyiapkan makanan. Lalu mereka bertiga duduk diruang tamu.
"tante... Tante baik sekali. Dian jadi ingat mama.." kata dian dengan lugunya.
Lastri terheran pada bocah lima tahun itu.
"Oya.. Memang mamanya dian kemana..?" tanya lastri lembut.
"kata papa.. Mama lagi disurga. Tapi kok nggak pulang - pulang padahal dian sudah kangen banget.."
lastri terharu dengan jawaban bocah kecil itu. Selanjutnya ia memandang bagas penuh rasa iba.
- "istri ku meninggal setahun yang lalu karena sakit kanker. Aku membohongi putri dengan kata ibunya sedang pergi ke surga. Padahal ibunya sudah tiada. Aku bingung. Aku tak mungkin berkata sebenarnya pada putri ku yang masih sekecil itu. Putri ku tak tahu jika ibunya sudah meninggal dunia.." kata bagas diberanda rumah lastri. Dian, putrinya sedang bersama bi minah. Bagas akhirnya menceritakan kehidupannya pada lastri.
"saya turut prihatin. Kasihan putrimu. Usia sekecil itu harus mengalami sebuah cobaan yang berat..." kata lastri berkaca-kaca.
"saat ini aku tak tahu apa yang harus ku lakukan untuk putriku.." kata bagas pelan.
Lastri terdiam. Ia tampak hanyut dalam haru pada kisah hidup bagas.
- Risma bangun pagi-pagi sekali. Ia mempersiapkan sarapan untuk suaminya dan mertuanya. Ia sekarang banyak berubah. Dulu ia tak kenal pekerjaan rumah apalagi dapur.div style="clear: both;"> ---------------------Bersambung-----------------------
[Baca Part Sebelumnya - Selanjutnya - atau Baca List Part untuk melihat List Artikel agar memahami isi cerita..]



share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by sesuhay, Published at 04.05.00 and have 0 komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar