www.novelkaskus.com Disini Saya Kumpulkan Novel Story dan Cerita-cerita dari Kaskus

Jangan Jadikan Aku Tumbal Pesugihan - 58

Jangan Jadikan Aku Tumbal Pesugihan - 58

Hari-hari yang dilalui Risma kini tak seindah dulu. Dulu penampilan nya modis dengan pernak-pernik fashion dan perhiasan mewah. Kini ia sangat sederhana. Dulu ia hidup mewah dengan segala fasilitas nya, kini ia hidup laksana pembantu.
Mertuanya benar-benar memperlakukan nya dengan tidak baik. Setiap hari ia bekerja membereskan rumah tanpa istirahat. Namun semua dilalui Risma dengan sabar. Yang terpenting, Tomy masih menyayangi nya dan sang buah hati dalam kandungan yang makin hari makin membesar.
Pagi ini, ketika Risma sedang mengepel lantai datanglah seorang tamu. Risma membuka pintu dengan segera. Tamu itu seorang wanita cantik berbaju seksi dengan penampilan yang amat glamour.
"maaf mencari siapa ya mbak..." sapa Risma sopan.
Sang tamu memandang Risma dengan mimik mengejek.
"Oh.. Kamu pembantu dirumah ini. Saya ingin bertemu pemilik rumah ini.." jawab perempuan muda itu.
Risma mencoba sabar dengan perlakuan orang itu. Ketika ia akan menjawab, ibu mertuanya datang dari ruang tengah.
"Hey Fani... Silahkan masuk. Tante sudah kangen sama kamu sejak kamu kuliah di singapura..." sapa mertua Risma.
Sang mertua menatap sinis pada Risma.
"kamu ngapain diam disitu.. Sana bikin minuman..."
Risma kemudian melangkah ke dapur. Hatinya sangat sakit dengan perlakuan mertuanya. Risma penasaran dengan perempuan bernama Fani itu. Ia kemudian mencoba mencuri dengar obrolan mereka.
"Tomy kemana tante. Oya kabarnya Romy sudah married. Sama siapa. Terus sama aku cantikan siapa...?" Fani memberondong Mamanya Tomy dengan pertanyaan.
"perempuan tadi itu istrinya Tomy..." jawab mamanya tomy.
"what... Perempuan kayak pembantu itu istrinya Tomy. Kenapa bisa sih tante..."
mamanya yuda tertawa kecil.
"itulah bodohnya Tomy salah pilih istri. Tante setuju tomy nikah sama kamu. Kamu cantik, kaya lagi. Kalau Risma itu dulu orang kaya tapi sekarang orang tuanya jadi gembel. Dia disini hitung-hitung numpang hidup. Makanya tante suruh dia kerja..."
fani tertawa mendengar itu. Sedangkan Risma yang mendengar percakapan mereka begitu terkejut. Airmata nya berderai. Ia benar-benar tak menyangka mertuanya seperti itu.
- suasana pagi ini tampak bersemangat bagi Haris. Secangkir kopi menemani obrolan nya dengan pak Hasan. Pak Hasan sangat senang atas kehadiran Haris dirumah nya. Karena pemuda itu memberi ketenangan bagi penduduk dikampung itu. Yach, sejak adanya Haris, teror siluman kelelawar itu mulai mereda.
Puspita pamit kepada ayahnya untuk pergi ke sungai. Gadis ayu ini akan mencuci pakaian. Kebetulan Haris juga akan keliling kampung. Kemudian sang ayah dengan senang hati mempersilakan Haris menemani putrinya.
"Puspita, kampung ini masih sangat alami ya. Hutan, sungai dan alamnya masih natural sekali. Rasanya betah tinggal disini..." kata haris sambil berjalan disamping puspita.
"memang masih alami mas. Tapi penduduk nya tidak betah gara-gara teror itu. Tapi untung mas segera datang untuk mengatasi nya. Aku ucapkan terima kasih. Aku senang mas peduli dengan desa ini..." kata puspita.
"sama-sama puspita. Aku akan berusaha membantu selagi aku mampu...."
Puspita tersenyum. Ketika ia menatap pemuda disampingnya ia menjadi tertunduk malu.
- puspita mengerjakan pekerjaan namun mencuci pakaian di sungai yang airnya jernih dan segar itu. Sedangkan Haris berada dihulu sungai tidak jauh dari puspita. Haris terlihat sedang memancing ikan. Keduanya sesekali saling berpandangan. Haris heran, puspita seperti malu-malu kepadanya. Gadis itu sepertinya menaruh hati padanya.
saat haris tengah konsentrasi karena mata kailnya disambar ikan. Tiba-tiba ia mendengar deru angin kencang bersama sekelebat bayangan hitam. Belum lagi ia mengetahui apa yang terjadi. Ia dikejutkan oleh teriakan puspita. Ketika Haris menolehnya, betapa terkejut nya ia. Gadis desa itu tampak dalam cengkeraman sesosok makhluk hitam berwujud kelelawar. Puspita menjerit dan ketakutan. Haris yang panik segera berlari untuk memberi pertolongan. Namun kelelawar raksasa itu keburu terbang ke udara. Lalu melesat dan menghilang kearah hutan. Haris segera mengejar kearah lenyapnya makhluk yang membawa puspita itu.
- lastri mengunjungi Dian yang baru saja sembuh dari sakitnya. Perempuan jelita ini membawa sebuah boneka beruang yang sangat lucu. Diantar sopir nya lastri tiba dirumah bagas. Bagas menyambutnya dengan gembira. Lalu mengajak lastri melihat dian dikamar nya. Gadis kecil itu bersorak senang atas kehadiran lastri.
"Dian yang manis. Tante bawakan boneka lucu nih. Biar Dian punya teman bermain..." kata Lastri.
"terima kasih tante... Tante baik sekali seperti mama dian. Sayang, mama dian nggak pulang - pulang..." kata gadis kecil itu.
Lastri tersenyum mencoba menenangkan dian. Ia mendekati dian.
"Dian nggak boleh sedih. Mamanya dian sekarang sudah bahagia di surga. Dian senang kan kalau mamanya dian bahagia. Nah, Dian nggak boleh sedih. Sekarang ada tante yang akan menemani dian.." hibur Lastri.
Gadis kecil itu terlihat ceria.
"berarti Dian boleh memanggil tante dengan mama lastri..."
lastri terdiam. Bagas melihat kegundahan nya. Pria ini bingung.
"ya boleh. Dian boleh memanggil mama pada tante sekarang..." jawab lastri kemudian.
Dian bersorak gembira. Lalu segera memeluk lastri. Lastri pun tampak bahagia dengan keceriaan gadis mungil itu.
- "kenapa engkau berkorban demi kebahagiaan putriku mbak. Bukankah semua berat bagimu...?" tanya bagas diruang tamu.
Lastri memandang bagas dengan lembut.
---------------------Bersambung-----------------------
[Baca Part Sebelumnya - Selanjutnya - atau Baca List Part untuk melihat List Artikel agar memahami isi cerita..]



share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by sesuhay, Published at 15.53.00 and have 0 komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar