www.novelkaskus.com Disini Saya Kumpulkan Novel Story dan Cerita-cerita dari Kaskus

Jangan Jadikan Aku Tumbal Pesugihan - 59

Jangan Jadikan Aku Tumbal Pesugihan - 59

"saya tidak keberatan jika Dian menganggap saya sebagai ibunya. Melihat kondisi mentalnya saya sangat iba. Semua butuh proses mas. Kesehatan mental Dian sekarang sangat labil. Biarkan dia nyaman dengan adanya saya. Hingga nanti dia siap menerima kenyataan bahwa ibunya telah tiada..." kata Lastri.
Bagas memahami ucapan wanita berhati emas dihadapan nya.
"mbak.. Apakah yang mbak pahami tentang cinta.."
lastri berbalik arah menatap pria dihadapan nya.
"cinta adalah sebentuk perasaan hati untuk menyayangi, menjaga dan menyerahkan segala kepercayaan. Cuma itu yang saya pahami..."
"lalu.. Apakah mbak pernah berpikir untuk mencintai seseorang setelah cinta yang lama tinggal kenangan...?" tanya Bagas.
"tentu. Tapi cinta itu adalah ikatan batin tak mesti ikatan fisik. Saya mencintai Tuhan, mencintai sesama ciptaan Tuhan. Namun kesetiaan saya hanya untuk suami saya. Meski suami saya telah tiada. Namun perpisahan itu bukan karena bercerai. Perpisahan itu karena adanya perbedaan tempat dan dunia. Hati kami tetap terikat sampai kapan pun..." kata lastri.
Bagas terpesona dengan kata bijaksana lastri. Ia kagum pada kesetiaan wanita yang ia dambakan ini.
- sebuah ruangan yang nyaman. Dengan udara sejuk berhias tanaman bunga yang cukup menawan dihalaman. Monalisa asyik memainkan kuas nya pada sehelai kertas besar. Ia tengah melukis. Lukisan nya sangat bagus. Ia melukis sepasang merpati putih yang elok. Merpati yang melambangkan cinta dan kesetiaan.
Hanif mengendap - endap menghampiri monalisa. Pemuda ini akan memberi kejutan. Ia menutup mata gadis cantik berparfum sangat harum itu.
Monalisa kaget.
"hey.. Siapa ini. Kok usil banget..." kata monalisa.
"coba tebak... Aku siapa..." kata hanif merubah suaranya.
Monalisa kemudian memegang tangan hanif. Gadis itu menebak namun salah. Hanif tertawa kecil. Lalu segera melepas tangan nya dari kedua mata monalisa. Monalisa menoleh kebelakang. Gadis cantik itu tersenyum manja. Hanif memberi sekuntum bunga mawar pada kekasih nya itu. Monalisa menjadi bahagia dan tersanjung.
"aku datang membawa kabar gembira untuk mu mon..." kata Hanif sambil memperhatikan lukisan monalisa.
"oya... Apa itu. Mas hanif mau melamar ku ya...?" kata monalisa bergurau.
"aku bertemu sahabat ku, Aditya. Dia menawari aku pekerjaan di kantornya. Aku menyanggupinya. Aky berjanji padamu mon. Kita akan menikah setelah aku sukses. Aku akan menunjukkan pada orang tuamu bahwa aku pantas untuk memiliki mu..."
monalisa menatap hanif.
"aku akan selalu setia mas. Apapun keinginan mu aku selalu mendukung mu. Apalagi semua demi kebaikan kita..."
Hanif tersenyum mendengar pendapat monalisa. Ia bahagia. Ia ingin seperti merpati yang ada dalam lukisan itu.
- Haris memasuki hutan rimba yang sangat lebat. Pepohonan besar dan rimbun mengisi perjalanan nya. Sudah cukup lama ia berjalan. Namun ia tak kunjung menemukan puspita. Yang ada hanya kicau burung dan suara kumpulan kera yang membahana. Haris teramat mengkhawatirkan puspita. Ia takut terjadi sesuatu. Haris yakin makhluk yang menculik puspita adalah siluman kelelawar.
Matahari telah condong ke barat. Haris terus berjalan tanpa lelah. Samar Haris melihat sebuah pondok kayu dikejauhan. Pemuda gagah ini segera menuju gubuk itu. Ia bermaksud meminta air minum jika pondok itu berpenghuni.
Begitu sampai Haris segera mengetuk pintu. Pondok yang sangat sederhana perlahan dibuka seseorang. Haris tampak mengenal pemilik pondok itu.
"maaf. Kamu kan wanita yang tenggelam tempo hari itu. Apakah ini rumah mu...?"
wanita itu mengangguk.
"maaf jika boleh. Saya mau minta segelas air. Saya sangat haus..."kata haris.
"oh boleh... Mari silahkan masuk..."jawab perempuan itu.
Haris menurut saja. Rumah yang sangat sepi ditengah hutan. Haris memperhatikan isi rumah sederhana itu. Tak lama muncul perempuan muda itu membawa kendi dan satu gelas. Lalu ia mempersilakan haris minum. Haris segera minum untuk melepas dahaga.
"hendak kemanakah tuan sampai tersesat dihutan ini...?"
"aku mencari seseorang. Ia diculik siluman kelelawar. Aku sudah menyusuri hutan ini tapi tidak ketemu. Apa mbak tahu keberadaan siluman kelelawar..." tanya haris.
"siluman kelelawar... Saya baru dengar. Apakah kamu yakin dapat melawan kekuatan siluman..."tanya perempuan itu.
"saya akan berusaha sekuat tenaga untuk menumpasnya..."
perempuan itu menatap haris dengan tajam. Haris sendiri terlihat sangat lelah dan mengantuk.Haris tak kuasa menahan kantuknya. Beberapa detik selanjutnya tubuhnya roboh dan tertidur pulas. Wanita itu menatap haris dengan sorot misterius.
- sore ini keluarga Tomy kedatangan fani. Gadis seksi itu datang membawa koper. Ibunya Tomy menyambutnya dengan riang. Risma yang sedang berada dikamar segera keluar. Risma heran melihat gadis licik itu.
"tante.. Aku mau tinggal disini. Bosan di hotel terus. Boleh kan tante...?" kata fani.
"oh.. Boleh sekali fani. Kamu bisa tinggal semaumu disini. Lagian kamu bisa dekat dengan tomy, bukan..."
"tapi tante bagaimana dengan risma, istri Tomy.." tanya fani sedikit manja.
"gampang, ia tak berani macam-macam. Karena ini rumah tante.." jawab ibunya tomy.
Fani tersenyum senang. Kemudian mertua risma berteriak memanggil risma. Risma yang kaget segera menemui mereka.
"ada apa ma..." tanya risma.
"kamu bereskan kamar tamu untuk fani lalu siapkan makan malam. Oya bawa koper nya ini. Ingat hati-hati. Semuanya barang mahal, jangan sampai lecet oleh tangan mu..."
kata mertua risma yang galak itu.
---------------------Bersambung-----------------------
[Baca Part Sebelumnya - Selanjutnya - atau Baca List Part untuk melihat List Artikel agar memahami isi cerita..]



share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by sesuhay, Published at 20.03.00 and have 0 komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar