www.novelkaskus.com Disini Saya Kumpulkan Novel Story dan Cerita-cerita dari Kaskus

Jangan Jadikan Aku Tumbal Pesugihan - 61

Jangan Jadikan Aku Tumbal Pesugihan - 61

Semua membisu untuk beberapa saat. Ibu warda menatap bagas tajam seakan meminta penjelasan. Sedangkan lastri dan bagas saling berpandangan kebingungan.
"Bagas... Ada apa ini. Ikut mama sebentar...." pinta ibu warda.
Lantas ibu dan anak ini melangkah ke ruangan lain. Clara menatap Lastri penuh selidik.
"apa benar yang dikatakan Dian, Bagas...?" tanya Ibu warda.
"maksud mama, Lastri menjadi mamanya Dian begitu...?"
"Ya... dan itu membuat mama kecewa..."
Bagas menjadi bingung.
"cerita nya panjang ma..."
ibu warda semakin kesal.
"kamu tidak pernah memberi kabar jika sudah menikahi perempuan yang sekarang menyuapi Dian. Kenapa sih... Mama ini ibumu. Mama perlu tahu dulu siapa orang yang akan engkau nikahi...."
Bagas semakin kaget. Rupanya sudah sejauh itu dugaan mamanya. Padahal ia belum menikahi Lastri. Lastri pun tidak memiliki perasaan padanya.
"mama tolong beri aku kesempatan untuk menjelaskan...." kata Bagas.
"mama sudah terlanjur kecewa. Kamu tahu Clara itu mencintaimu. Mama sudah memberi ia harapan agar bisa menikah dengan mu. Tapi ternyata malah jadi seperti ini.."
ibu warda lalu meninggalkan Bagas. Lalu mengajak Clara untuk pergi dari rumah Bagas. Lastri hanya dapat terdiam. Ia bingung harus bagaimana.
- pertarungan antara eyang guru dan ratu kelelawar semakin sengit saja. Ratu kelelawar menyabetkan selendang nya dengan ganas. Sabetan selendang yang berbahaya karena dapat membuat tubuh hancur. Eyang guru mengambil pusaka nya berupa pedang putih. Dengan pedang itu ia tangkis serangan selendang merah ratu kelelawar. Selendang itu pun habis terpotong - potong. Ratu kelelawar sangat terkejut. Ia tidak menyangka senjata andalan nya dapat dihancurkan oleh orang sakti mandraguna. Ketika ia tengah tegak terpana sebuah serangan eyang guru tak dapat ia hindari. Pedang eyang guru membabat perutnya. Ratu siluman menjerit. Tubuhnya panas berasap.
"aku akui kamu hebat manusia. Aku mengaku kalah. Tapi ingat bangsa kami tak akan pernah berhenti menyesatkan umat manusia agar menjadi penghuni neraka. Kami akan terus menjanjikan kekayaan dan pesugihan untuk manusia yang tipis iman...." rintih ratu kelelawar.
Sang ratu meraung. Tubuhnya dikobari api. Para prajurit nya yang terkapar oleh serangan Haris pun turut binasa. Haris terpana dan kagum pada gurunya. Pemuda gagah ini segera membuka kerangkeng yang mengurung puspita. Gadis ini tersenyum gembira. Hingga menghambur ke pelukan pemuda ini.
Eyang guru mendekati muridnya.
"muridku... Tegakan lah kebenaran dimanapun kamu berada. Tumpas kebatilan dan himbau lah umat manusia agar tak terseret rayuan setan..."
"baik eyang. Semua amanat eyang akan selalu saya ingat..."
lalu mereka bertiga segera meninggalkan tempat itu. Untuk kembali ke kampung. Rupanya pak Hasan dan warga sudah menunggu dengan penuh kecemasan.
- Risma kian lama kian tersiksa tinggal dirumah mertua nya. Ia selalu diperlakukan tidak adil. Bahkan fani sangat merendahkan nya. Setiap hari ia melakukan perintah seisi rumah itu laksana pembantu. Dan itu semua saat tomy tidak dirumah.
Beberapa hari ini fani menunjukkan gelagat tidak baik. Ia sering ikut Tomy ketika berangkat dan pulang kantor. Fani sering memancing kecemburuan Risma. Sedangkan Risma yang menegur Tomy justru mendapat kemarahan sang suami.
"Risma... Kamu tidak pantas cemburu pada fani. Karena fani adalah anak sahabat mamaku. Jadi wajar jika ia dekat dengan aku..." kata Tomy.
"aku hanya takut kehilangan mu Tom..."
"aku tak akan meninggalkan mu Risma.."
Tomy membelai istrinya penuh kasih.
- suatu pagi Tomy dikejutkan oleh jeritan fani. Pria ini segera mencari sumber suara. Tomy terkejut melihat fani menangis. Didekat nya tampak Risma.
"ada apa ini...?" tanya Tomy.
"istri mu memukul aku. Ia marah karena aku dekat dengan mu. Padahal kan aku sudah menganggap mu kakak sendiri..." rengek fani.
Tomy terlihat marah. Ia balik menatap risma.
"jangan percayai kata-kata nya Tomy. Dia berbohong..." kata Risma.
"aku lebih percaya fani. Karena kamu memang selalu mencemburuinya..."
Tomy yang masih marah lalu meninggalkan keduanya. Fani kemudian tertawa pelan. Risma menatap gadis licik itu dengan kesal.
"sebentar lagi suami kamu akan menjadi milikku. Sekarang ia sudah tak mempercayai mu lagi bukan..." kata fani.
Fani kemudian meninggalkan Risma yang berdiri membisu. Risma melangkah gontai. Dikamar nya ia tumpahkan airmata nya.
- beberapa saat ponsel Risma berdering. Risma melihat ada panggilan dari sahabat nya, Intan.
"halo.. Intan..." sapa Risma sambil menahan tangis.
"ya Risma. Lho suara kamu kok seperti lagi menangis...." tanya intan dari balik telepon.
- Risma menemui intan disebuah restoran. Intan benar-benar kaget dengan penampilan sahabat nya itu.
"Astaga... Penampilan kamu kusut begini. Kamu jelek sekali. Rambut mu, bajumu, wajah mu. Ya ampun ada apa sebenarnya..." tanya intan.
"wajar penampilan ku nggak semewah dulu. Aku kan sudah menikah...." jawab Risma berbohong.
"aku nggak percaya. Risma aku ini sahabat mu aku tahu semua tentang kamu. Dari sorot matamu kamu lagi sedih. Jangan bohong Risma..."
Risma menangis. Ia merasa tak perlu menutupi lagi. Ia akhirnya menceritakan semua penderitaan nya pada sahabat nya ini.
"jadi kamu nggak nikah sama Hanif. Malah sama Tomy..." tanya intan.
"aku memang mencintai Hanif. Tapi Hanif kekasih kakak ku. Aku menikah dengan tomy demi anak tomy yang sedang aku kandung..." kata Risma.
"Dan kamu diam saja diperlakukan seperti ini...?"
---------------------Bersambung-----------------------
[Baca Part Sebelumnya - Selanjutnya - atau Baca List Part untuk melihat List Artikel agar memahami isi cerita..]



share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by sesuhay, Published at 20.06.00 and have 0 komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar