www.novelkaskus.com Disini Saya Kumpulkan Novel Story dan Cerita-cerita dari Kaskus

Jangan Jadikan Aku Tumbal Pesugihan - 62

Jangan Jadikan Aku Tumbal Pesugihan - 62

"aku tak berdaya apa-apa intan..." keluh Risma.
"kamu jangan jadi wanita bodoh. Kamu harus dapatkan kebahagiaan mu dengan segala cara..." kata Intan dengan sorot mata berkilat.
"aku nggak mengerti maksudmu..."
"Risma, Hanif adalah pria yang kamu cintai, bukan. Nah, kamu harus merebut dia dari tangan kakak mu. Kakak mu saja tidak peduli dengan perasaan mu, kan. Untuk keluarga Tomy, kamu harus menyusun siasat agar mereka saling berpecah belah. Kamu ambil harta benda mereka. Lalu lempar mereka ke jalanan. Itu sebagai balasan atas kejahatan yang mereka lakukan..." kata Intan penuh semangat.
"lalu bagaimana dengan Tomy dan bayi dalam kandungan ku ini...."
"untuk apa kamu mempertahankan Tomy. Lelaki yang sudah merusak masa depan mu. Buang saja dia. Dan anak mu terserah. Apakah engkau masih menyayangi nya atau tidak. Jadilah pemenang dalam hidup mu Risma. Lihat aku, aku dapatkan semua apa yang aku inginkan...." kata Intan lagi.
Risma terdiam. Batinnya mulai membenarkan bisikan setan dari bibir sahabat nya itu. Perlahan ia tersenyum. Intan pun menyambut dengan seringai iblis nya.
- Haris merasa tugas nya telah usai. Kampung itu sudah kembali aman. Ia bermaksud kembali ke desa tempat tinggal nya. Ia mengkhawatirkan Nirmala. Yang sudah beberapa hari ia tinggalkan.
Namun puspita menghalangi langkahnya. Gadis desa itu terlanjur jatuh hati dan tak ingin berpisah.
"untuk apa engkau sirami sekuntum bunga. Setelah bunga itu mekar engkau biarkan bunga itu layu begitu saja. Apa engkau tak mengerti perasaan ku...?" tanya puspita disebuah jalan desa.
"maafkan aku puspita. Aku tak bermaksud menumbuhkan bunga dihatimu. Ketahuilah aku sudah beristri. Aku sangat mencintai istriku. Kembalilah pulang. Aku yakin engkau akan mendapatkan lelaki yang terbaik..."
Puspita terisak didada Haris. Gadis ini kemudian melepaskan diri dan melangkah pulang. Haris tersenyum untuk menguatkan hati puspita. Lalu pemuda tampan ini segera menyalakan sepeda motornya untuk kembali kedesanya.
- siang ini Hanif dan monalisa mengadakan makan siang bersama Aditya dan monica disebuah restoran elite. Hanif kini bekerja dikantor Aditya. Dan untuk merayakan kerjasama dengan sahabat nya itu Hanif mengajak Monalisa. Tentunya ia akan sekaligus memperkenalkan kekasih nya itu.
Rupanya Aditya dan Monica sudah menanti. Keduanya menyambut dengan hangat.
"Sungguh menyenangkan dapat bertemu dan menjalin kebersamaan seperti ini. Silahkan duduk Hanif dan Monalisa...." kata Aditya.
"terima kasih Aditya..." kata Hanif.
Lantas mereka memesan makanan. Mereka terlihat begitu akrab. Monalisa pun menjadi cepat dekat dengan monica. Monalisa tidak tahu jika Aditya dan monica tahu kehidupan Hanif sebelum bertemu dengan nya. Monalisa hanya tahu jika Hanif pernah mencintai seorang gadis bernama Lastri.
"mbak monalisa beruntung bisa mendapatkan Hanif karena Hanif itu pria yang baik. Dan sangat setia jika menjalin suatu hubungan..." kata Aditya pada monalisa.
"ya mbak... Meski saya belum begitu kenal tapi saya yakin mas Hanif itu nggak jauh beda sifat nya dengan suami saya..." susul monica.
Monalisa dan Hanif tersenyum.
"kalian mempromosikan aku ya..." sahut Hanif.
Akhirnya mereka tertawa riang. Suasana yang penuh kekeluargaan begitu hangat.
- perempuan muda berambut panjang dengan kecantikan nya yang alami terlihat gundah. Hatinya berkecamuk. Ia tampak sangat bingung. Ia adalah Lastri. Dihadapan nya duduk Bagas. Keduanya memikirkan peristiwa tempo hari.
"maafkan saya mbak. Karena saya mbak ikut terkena beban fikiran. Tidak seharusnya mbak terlibat dalam masalah Dian. Hingga mama saya menjadi salah paham begitu..." kata Bagas.
Lastri menatap pria muda berkumis tipis dihadapan nya.
"bukan itu yang menjadi beban saya mas. Saya memikirkan Clara. Wanita itu pasti sangat kecewa pada kesalah pahaman ini..."
"saya terus terang tidak mencintai Clara. Jika boleh memilih aku memilih kamu mbak..." kata Bagas keceplosan.
Lastri kaget. Bagas pun menjadi malu sendiri.
"maaf mbak. Saya salah omong. Maksud ku mbak lebih cocok menjadi mamanya Dian..." kata Bagas meralat ucapan nya.
Lastri tersenyum. Ia tak merasa tersinggung.
"ku akui kamu pria yang baik mas Bagas. Tapi pintu hati ini sudah terkunci untuk sebuah cinta. Pria yang kucintai adalah mas Hanif. Tapi karena kesalahan ku cinta itu kandas. Dan mas Yuda, suami yang ku sayangi. Kesetiaan ku akan ku berikan hanya padanya...." kata Lastri dalam hati.
Ketika lastri dan Bagas sama-sama terdiam. Dian datang menghampiri keduanya. Gadis kecil yang lucu itu terlihat manja.
"Ma... Kenapa sih, mama nggak tinggal bareng Dian dan papa. Kan, Dian pingin bobok sama mama. Apalagi kalau Dian selalu dijemput sekolah sama mama...." tanya Dian dengan polosnya.
Lastri dan Bagas tercekat.
"sayang... Mama kan punya rumah sendiri. Lagian kan mama masih bisa menemui kita. Dian jangan nakal ya..." kata Bagas lembut.
Dian menangis. Bagas menjadi marah. Lastri kemudian memeluk Dian.
"papa Dian benar. Mama selalu ada kok buat Dian. Cuma mama nggak bisa selalu dekat Dian. Mama harus kerja. Nanti kalau Dian sudah besar, Dian akan tahu maksud mama dan papa..." bujuk Lastri.
Dian menjadi tenang. Gadis kecil ini semakin lengket pada lastri. Bahkan lastri tak kuasa menolak saat Dian ikut kerumah lastri. Dian tinggal bersama ibu barunya ini.
Bagas tak kuasa apa-apa. Ia membiarkan putrinya bersama lastri. Toh, ia tahu lastri memiliki jiwa keibuan, berhati lembut dan penyayang.
---------------------Bersambung-----------------------
[Baca Part Sebelumnya - Selanjutnya - atau Baca List Part untuk melihat List Artikel agar memahami isi cerita..]



share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by sesuhay, Published at 04.45.00 and have 0 komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar