www.novelkaskus.com Disini Saya Kumpulkan Novel Story dan Cerita-cerita dari Kaskus

Jangan Jadikan Aku Tumbal Pesugihan - 65

Jangan Jadikan Aku Tumbal Pesugihan - 65

Eyang guru dan Aditya telah mendekati planet hijau yang berada jauh di luar angkasa. Keduanya siap mental untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi. Beberapa lama kemudian keduanya berhasil menjejakkan kaki di planet hijau itu. Planet itu adalah planet batu yang kosong. Tiada tumbuhan dan air. Hanya bebatuan dan padang pasir yang sangat luas. Murid dan guru ini saling berpandangan. Lalu melangkah mantap menyusuri bukit-bukit berbatu itu. Mereka belum menemukan jejak para jin itu. Eyang guru tidak dapat menerawang. Ia merasakan kekuatan ghaib diplanet ini sangat besar.
Ketika keduanya terus melangkah tiba-tiba dari angkasa muncul sebuah sinar hijau terang. Sinar menyilaukan itu mendekati keduanya. Hingga sinar itu membentuk sosok makhluk misterius. Makhluk berpakaian hijau itu mendarat di hadapan eyang guru dan Aditya. Keduanya pasang kuda-kuda untuk antisipasi serangan yang mendadak.
"sangat jarang ada manusia yang bisa terbang ke angkasa dan menginjakkan kaki di kawasan ku ini.dan tidak ada yang dapat kembali ke bumi dengan selamat.." kata makhluk hijau itu.
"siapakah kamu ini...?" tanya eyang guru.
"aku adalah raja jin sahabat ratu siluman yang telah kalian tumpas itu. Aku sengaja mencuri sukma perempuan itu untuk memancing kalian datang kemari. Agar aku dapat dengan mudah membunuh kalian.."kata raja jin.
Lalu jin bermata hijau itu menjejakkan kakinya. Seketika tanah tempat eyang dan aditya terbelah. Eyang dan Aditya yang tidak menduga sebelumnya terperosok ke dalam. Lalu tanah yang terbelah itu menutup kembali seakan ingin menjepit dan mengubur keduanya. Eyang guru dan Aditya segera mengerahkan kekuatan nya untuk menghindari himpitan maut tanah itu.
- siang ini, lastri baru saja pulang dari taman kanak-kanak, menjemput Dian. Lastri membawa Dian kerumahnya. Lastri tidak tega melarang Dian dekat dengan nya. Ia tidak bisa berlaku keras pada anak itu. Makanya hubungan tanpa pertalian darah itu tidak menjadi penghalang untuk nya, dalam menyayangi gadis kecil itu.
Sopir lastri tiba dirumah mengantarkan keduanya. Sekuriti rumah membukakan pintu. Setelah mobil berhenti, lastri dan Dian pun turun. Namun ketika keduanya akan masuk ke rumah, sebuah mobil mewah datang dan masuk ke halaman rumah lastri. Lastri dan yang lainnya mengamati siapa yang datang. Tak lama turunlah seorang gadis cantik, dia adalah Clara.
"mbak... Maaf saya mengikuti mobil mbak. Saya datang kesini hanya ingin membicarakan sesuatu hal..." kata Clara.
"oh... Mari kita bicara didalam saja.." kata lastri ramah.
Lalu lastri mengajak clara masuk kerumah nya. Keduanya duduk diruang tamu.
"ada apa Clara, seperti nya ada hal yang sangat penting..." tanya lastri.
"mbak... Saya sangat mencintai mas Bagas. Sudah lama saya menaruh harapan padanya. Namun saya tahu mas Bagas mencintai mbak, karena mas Bagas merasa mbak pantas sebagai ibunya Dian..." kata Clara.
Lastri menarik nafas panjang.
"saya mengerti perasaan mu. Sebenarnya saya dan mas Bagas tidak memiliki hubungan apapun. Saya tidak menikah seperti yang ibunya mas Bagas sangkakan. Kedekatan kami cuma sahabat, kebetulan Dian cocok dengan saya. Makanya saya membiarkan Dian akrab dengan saya. Saya tak ingin melukai hati anak itu..."
mendengar itu Clara menjadi tampak ceria. Ia baru tahu jika lastri dan bagas belum menikah. Ini menjadi peluang untuknya mendapatkan Bagas.
"mbak... Kalau begitu, mbak tidak punya hak untuk mengurus Dian. Karena saya kelak akan menjadi ibunya yang sah..." kata Clara.
"soal itu terserah Dian memilih. Saya mohon jangan sakiti hati Dian. Jangan beritahu jika ibu kandung nya sudah meninggal..." pinta Lastri.
"baiklah... Terima kasih mbak atas kesempatan nya untuk saya..."
Clara kemudian pamit. Ia tampak gembira atas informasi dari lastri. Selanjutnya, Clara bergerak ke rumah Bagas. Ia ingin menemui lelaki itu.
- Bagas agak keheranan dengan kedatangan Clara sore ini. Gadis itu tak henti-hentinya mendekati nya.
"ada apa Clara, kamu datang kesini..." tanya Bagas.
"kok seperti nya kamu nggak suka aku datang. Wajarkan aku menemui calon suamiku..." kata Clara.
"calon suami. Memangnya kita akan menikah apa...!" kata Bagas sedikit ketus.
"ibumu sudah merencanakan pernikahan kita mas. Jadi, kamu harus mempersiapkan diri..."
"tidak... Aku tidak akan menikah dengan mu. Karena aku tak mencintaimu..." kata Bagas lagi.
Pemuda ini kemudian masuk kamar meninggalkan Clara sendiri. Gadis ini tampak sangat terpukul dan kecewa. Sejenak ia berpikir, lalu ia bangkit dan berjalan ke dapur. Didapur bi Narti sedang membuat teh.
"buat siapa teh itu Bi..." tanya Clara.
"buat den Bagas non..."
"oh... Oya bi tolong ambilkan tas saya sebentar diruang tamu bi..." pinta Clara.
Bi narti kemudian menuruti perintah Clara. Ketika pembantu itu pergi, clara mengeluarkan sesuatu benda dari saku celana panjang nya. Clara tersenyum.
"dengan obat ini, kamu akan lupa diri dan takhluk pada ku pria angkuh..." gumam nya.
Lalu Clara memasukkan serbuk obat pada minuman teh dicangkir itu. Kemudian mengaduknya. Lalu ia buru-buru memasukkan benda kecil berisi serbuk kedalam sakunya.
Tak lama bi Narti datang.
"ini tas nya non.."
"oh.. Terima kasih banyak bi..." kata clara menerima tasnya.
Lalu bi narti segera membawa secangkir teh itu ke kamar Bagas. Clara mengikuti nya dengan tatapan senang.
- pukul sebelas malam, Bagas terbangun dari tidurnya. Ia merasa kepalanya terasa sakit. Ia terkejut mendapati dirinya tidur bersama Clara.
---------------------Bersambung-----------------------
[Baca Part Sebelumnya - Selanjutnya - atau Baca List Part untuk melihat List Artikel agar memahami isi cerita..]



share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by sesuhay, Published at 04.50.00 and have 0 komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar