www.novelkaskus.com Disini Saya Kumpulkan Novel Story dan Cerita-cerita dari Kaskus

Jangan Jadikan Aku Tumbal Pesugihan - 66

Jangan Jadikan Aku Tumbal Pesugihan - 66

Bagas kaget karena ia dan Clara dalam keadaan tidak berpakaian. Ia melihat pakaian nya berserakan dilantai. Bagas bangkit dari tempat tidurnya. Tiba-tiba Clara terbangun dan memanggil nya.
"kamu tega mas... Kamu tega sudah merenggut kesucian ku..." kata Clara mulai terisak.
"aku tidak mengerti apa yang terjadi. Kenapa engkau ada dikamar ku. Jangan-jangan kamu sudah menjebak ku Clara..." kata Bagas.
"tega kamu mas. Setelah engkau nikmati semuanya engkau tuduh aku seperti itu. Atau engkau mau lari dari tanggung jawab..." kata Clara lagi.
Clara menangis sesenggukan. Bagas kebingungan. Ia benar-benar tidak mengerti apa yang telah terjadi. Pria muda ini segera mengenakan pakaian nya. Lalu keluar kamar meninggalkan Clara. Sepeninggalan Bagas, Clara tersenyum senang. Karena usahanya menjebak pria itu telah berhasil.
- Eyang guru dan Aditya berhasil keluar dari himpitan tanah itu. Keduanya bersalto ke udara dan mendarat dengan cepat. Raja jin tidak memberi kesempatan, ia segera menyerang keduanya dengan sebuah pedang. Pedang tajam berkilauan itu diarahkan pada tubuh keduanya. Keduanya dengan penuh waspada menghindari sabetan pedang sakti itu yang dapat memotong tubuh manusia. Eyang guru segera mengambil pedang pusaka nya untuk menghadapi serangan pedang raja jin itu. Maka terjadilah pertarungan sengit antara eyang guru dan raja jin.
Aditya memperhatikan pertarungan itu dengan tegang. Rupanya kesaktian pedang eyang guru berada dibawah kesaktian pedang raja jin. Pedang eyang guru patah menjadi dua dan jatuh ketanah. Serangan selanjutnya pedang raja jin membuat sisa pedang ditangan eyang terpental. Eyang guru dan Aditya terbelalak.
"hahaha... Manusia pedangmu tak akan mampu menandingi pedangku. Karena bahan pedangmu terbuat dari besi. Sedangkan pedangku terbuat dari bahan yang seribu kali lebih kuat yang adanya hanya di planet ini..." kata raja jin.
Selanjutnya raja jin kembali mengayunkan pedangnya kearah eyang guru. Aditya menjadi kuatir atas keselamatan gurunya. Makanya ia segera melompat dan menghadapi raja jin itu. Kini raja jin menyerang Aditya dengan ayunan pedang mautnya.
- Risma tiba dirumah dengan membawa berbagai belanjaan nya. Ia baru saja dari Mall memborong pakaian dan kebutuhan nya. Sesampainya dirumah ia terkejut melihat ibu mertua nya tampak sedang marah. Ia menatap Risma dengan sorot tajam.
"darimana kamu, suami lagi koma malah keluyuran tidak karuan.." Tanya ibu mertua Risma.
"saya habis belanja ma... Lagian bosan dirumah terus..." kata Risma santai.
"belanja... Darimana kamu dapat uang. Pasti kamu yang mencuri perhiasan mama, kan. Semua uang dan perhiasan mama hilang.."
"ma... Jangan sembarang menuduh. Nanti bisa aku laporkan polisi atas pencemaran nama baik. Sudahlah, aku capek. Mau istirahat..." kata Risma.
Ibu mertua Risma terperanjat atas keberanian dan perubahan pada diri Risma. Sedangkan Risma langsung masuk ke kamar tanpa memperdulikan mertuanya itu.
- monalisa tampak berdiri termangu di puncak bangunan bertingkat. Ia menatap sinar bulan yang begitu terang. Ia sangat gelisah. Ia heran dengan perubahan Risma belakangan ini. Risma yang sebelumnya sudah menerima Tomy dan merelakan Hanif, kini kembali menginginkan Hanif. Memang, Hanif adalah pemuda tampan yang memiliki sejuta pesona dan wibawa. Itulah yang membuat banyak wanita menggilai nya.
Monalisa tak rela menyerahkan Hanif pada Risma.namun jika ia tidak menuruti Risma, bukan tidak mungkin adiknya akan berbuat nekad.
"tidak... Aku tidak mau kehilangan mas Hanif..." pekik Monalisa.
Tiba-tiba Monalisa terkejut dengan datangnya seseorang yang begitu misterius. Orang itu mengenakan jubah hitam dengan sebuah tudung menutup kepalanya. Orang yang memakai topeng itu sangat mencurigakan. Ia mendekati monalisa.
"siapa kamu. Jangan mendekat..." teriak Monalisa.
Orang itu tidak menjawab tapi justru makin mendekat. Kemudian orang itu memukul tubuh monalisa. Monalisa yang diburu ketakutan tidak mampu melawan. Orang itu merangsek dan menghajar monalisa membabi buta. Monalisa menjerit minta tolong namun tidak ada seorang pun yang datang menolong nya. Monalisa yang tergeletak dilantai meraih sebuah tongkat besi lalu menusuk orang bertopeng itu. Orang itu berteriak kesakitan. Melihat itu monalisa segera bangkit dan berlari. Dibelakang nya orang itu mengikutinya nya dengan buas. Monalisa berlari terengah-engah. Ia sampai ditempat kumpulan drum minyak solar.monalisa kemudian menyelinap dan bersembunyi dibalik drum - drum itu.
Tak lama orang itu datang mendekati kumpulan drum itu. Matanya melirik kesana-kemari mencari monalisa. Sedangkan dibalik drum disudut dinding, monalisa gemetaran sambil menutup mulutnya agar tak bersuara.
Orang itu melangkah kesana kemari. Kemudian karena tak menemukan incaran nya, orang itu melangkah pergi.
Monalisa menarik nafas lega. Namun ia masih syok dan ketakutan. Suasana sangat hening. Tiba-tiba tanpa diduga, sebuah tangan mencengkeram tubuh monalisa.rupanya orang bertopeng tadi sudah berdiri dibelakang nya. Monalisa yang terkejut bukan main menjerit keras.
Orang itu menyeret monalisa. Monalisa berusaha memberontak namun tenaga kalah kuat diri orang itu. Orang itu meninju wajah monalisa berulang kali hingga akhirnya gadis malang ini terkulai tak sadarkan diri. Orang misterius ini lalu memanggul tubuh monalisa dan membawanya ke tepi bangunan pencakar langit yang sangat tinggi itu. Bisa ditebak, orang itu akan melempar tubuh monalisa ke bawah. Tentunya jika itu terjadi, monalisa tak akan selamat.
---------------------Bersambung-----------------------
[Baca Part Sebelumnya - Selanjutnya - atau Baca List Part untuk melihat List Artikel agar memahami isi cerita..]



share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by sesuhay, Published at 04.42.00 and have 0 komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar