www.novelkaskus.com Disini Saya Kumpulkan Novel Story dan Cerita-cerita dari Kaskus

Jangan Jadikan Aku Tumbal Pesugihan - 70

Jangan Jadikan Aku Tumbal Pesugihan - 70

"Sayang... Kelihatannya kamu capek banget. Ayo istirahat..." kata Risma pada Tomy.
"pa.. Biar Risma yang membawa Tomy ya..." kata Risma sambil mengambil alih kursi roda Tomy. Papa Tomy memberikan kursi roda itu. Kemudian Risma mengantarkan Tomy ke kamar nya.
- Manusia perak mengeluarkan jurus kembaran diri untuk menghadapi punggawa raja jin yang lumayan banyak itu. Kelima kembaran manusia perak itu kemudian menyongsong para prajurit raja jin dan bertempur tak kalah serunya.
- manusia perak masih bertarung dengan raja jin. Disebuah kesempatan ia dan raja jin melompat ke udara dan beradu pedang.
"Trang...!" suara pedang beradu.
Manusia perak terkejut. Pedangnya patah. Raja jin tertawa pongah.
"pedang mu adalah pedang jelek. Sebentar lagi tubuhmu akan ku potong seperti pedang itu..." seru raja jin.
Raja jin melompat dan mengarahkan pedang nya ke ulu hati manusia perak. Manusia perak tampak tegang. Lalu ia segera mengambil tameng besi untuk menahan ujung pedang raja jin. Pedang itu menancap di tameng. Manusia perak segera memukul wajah raja jin dan menendang perutnya. Raja jin terdesak dan terdorong ke belakang. Kini pedang raja jin beralih ke tangan manusia perak. Ia segera menyerang raja jin dengan pedang milik musuhnya.
- pedang itu memang sakti. Raja jin yang tak menyangka diserang dengan senjata nya sendiri tampak kewalahan. Manusia perak sangat lihai bermain pedang. Raja jin dapat dipukul mundur. Dalam sebuah kesempatan pedang itu berhasil membabat leher raja jin. Seketika kepala raja jin terpenggal dan menggelinding ditanah.
- Aditya bertarung menghadapi patih. Aditya memiliki ilmu pamungkas yakni ilmu karomah suci. Disebuah kesempatan ia memukul lawan dengan jurus tersebut. Sang patih pun terpental dan roboh dengan muntah darah. Aditya mendekati nya.
"katakan dimana sukma istriku kamu sembunyikan. Kalau tidak ku habisi nyawa mu sekarang juga..." gertak Aditya.
"ba.. Baiklah...." kata sang patih.
Aditya menarik tubuh patih raja jin itu. Lalu memerintahkan nya menunjukkan tempat penyimpanan sukma Monica. Sang patih segera melangkah ke sebuah ruangan. Didalamnya terdapat banyak pusaka dan benda bertuah. Sang patih mengambil sebuah botol kaca tertutup. Aditya terperangah melihatnya. Didalamnya tampak sukma monica tengah berdiri kebingungan berusaha mencari jalan keluar. Sang patih segera menyerahkan botol itu pada Aditya.
Aditya tampak terharu melihat kondisi istrinya dalam botol. Kemudian Aditya menyeret patih ke tempat pertarungan.
- sang patih terbelalak. Rajanya sudah tewas secara tragis. Kepala raja nya terputus dari tubuhnya. Ia menjadi lemah mental. Sedangkan disana, para punggawa nya banyak yang tewas oleh eyang guru dan para kembaran manusia perak.
"patih... Perintahkan seluruh rakyat mu untuk menyerah. Jika tidak mereka akan mati sia - sia..." perintah manusia perak.
Sang patih menurut. Lalu memerintahkan rakyatnya untuk menyudahi pertempuran dan menyerah pada lawan.
"setiap peperangan selalu meminta pengorbanan yang besar. Sesungguhnya perdamaian itu adalah sebuah jalan terbaik. Karena Tuhan sejatinya menciptakan kita untuk saling mengasihi. Bukan membuat permusuhan dan perselisihan..." kata eyang guru.
Semua menghayati perkataan eyang guru.
"kami menyerah. Kami mohon jangan bunuh kami. Silahkan tuan kembali ke negeri asal tuan. Dan permasalahan ini kita anggap selesai..." kata patih.
Manusia perak, Aditya dan eyang guru menyetujui nya. Mereka berdamai dan menjalin persahabatan. Patih menggantikan tahta raja jin. Sedangkan Aditya, eyang guru dan manusia perak segera meninggalkan istana jin itu.
"terima kasih.. Saudaraku. Atas segala bantuan nya..." kata Aditya pada manusia perak.
Manusia perak tersenyum.
"itu sudah menjadi kewajiban kita saling menolong sebagai sesama hamba Tuhan. Kembalilah ke bumi. Saya akan kembali ke negeri saya karena masih banyak tugas..." jawab manusia perak.
Ketiganya bersalaman. Kemudian mereka pun berpisah. Aditya dan eyang guru segera melesat ke angkasa untuk kembali ke bumi. Dari kejauhan planet bumi terlihat bagai setitik sinar kecil kebiruan.
- Hanif tampak tercenung. Sudah beberapa hari ia mencari Monalisa tidak tertemukan. Aldo yang juga mencari kakaknya itu juga tampak gundah. Hanif berjalan menyusuri kota. Ia membawa selembar foto monalisa. Sayangnya, tak satu pun orang mengenalinya. Hanif terkulai lemah. Perasaan nya begitu mengharu biru.
"dimana kamu Monalisa. Apa yang terjadi padamu. Jika terjadi sesuatu padamu. Aku tak akan dapat memaafkan diriku..." kata Hanif pelan.
- rupanya suara Hanif memberi sebuah kekuatan cinta pada monalisa. Monalisa yang tergolek lemah di rumah sakit perlahan membuka matanya. Monalisa sudah siuman. Ia memperhatikan ruangan rumah sakit. Ia tampak keheranan. Kemudian ia membayangkan situasi ketika ia diteror orang bertopeng. Ia menjadi tegang dan ketakutan. Monalisa segera melirik ke pintu. Monalisa mulai tanggap. Jika ada seseorang yang menginginkan kematian nya. Dan karena ia masih hidup, tidak mustahil teror itu akan terjadi lagi.
- meski masih lemah Monalisa segera bangkit. Ia cabut paksa jarum infusnya. Kemudian ia merapikan selimut dan membuat seolah-olah ia sedang tertidur bertutup selimut. Monalisa kemudian bersembunyi di kolong tempat tidur pasien. Tak berapa lama pintu rumah sakit dibuka seseorang. Monalisa melihat sepasang kaki bercelana hitam dan sepatu boot melangkah ke tempat tidur. Monalisa tegang bercampur takut. Orang itu telah berada didepan nya.
---------------------Bersambung-----------------------
[Baca Part Sebelumnya - Selanjutnya - atau Baca List Part untuk melihat List Artikel agar memahami isi cerita..]



share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by sesuhay, Published at 07.21.00 and have 0 komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar