www.novelkaskus.com Disini Saya Kumpulkan Novel Story dan Cerita-cerita dari Kaskus

Jangan Jadikan Aku Tumbal Pesugihan - 71

Jangan Jadikan Aku Tumbal Pesugihan - 71

Orang misterius itu berhenti didepan tempat tidur pasien. Ia mengeluarkan sebuah pisau. Lalu dengan buasnya menusuk - nusuk tubuh tertutup selimut itu. Rupanya orang itu mengira jika Monalisa ada dibalik selimut itu. Sedangkan dikolong tempat tidur, Monalisa tampak mengigil ketakutan. Ia mengigit jarinya agar tak bersuara. Kedua kaki orang itu ada dihadapan nya.
- tak lama terdengar suara langkah kaki beberapa orang menuju ruangan tersebut. Orang bertopeng ini tampak panik. Lalu ia segera berlari keluar. Kemudian masuk seorang dokter dan suster keruangan Monalisa. Mereka terkejut melihat tempat tidur pasien berantakan. Sedangkan Monalisa tidak ada ditempat nya. Padahal Monalisa dibawah kolong baru saja melalui saat-saat yang penuh horor dan mengerikan.
- Lastri baru saja pulang dari Restoran nya sore ini. Saat ini Lastri adalah wanita karir yang cukup maju dalam pekerjaan nya. Restoran mewahnya lumayan sukses dengan beberapa cabang diberbagai kota besar. Lastri pulang diantarkan sopir pribadi nya. Wanita muda ini begitu sempurna. Cantik, anggun, halus tutur kata dan hatinya juga mapan dalam hidup nya. Cuma satu yang kurang dari dirinya. Kehidupan asmara nya yang tak berjalan mulus. Namun setiap cobaan yang menghampiri selalu dapat ia lalui dengan penuh ketabahan.
- ketika Lastri baru tiba dirumah dan sedang bersama Dian tiba-tiba ia kedatangan dua orang tamu. Mereka adalah Clara dan Ibu Warda, mamanya Bagas. Lastri sedikit kaget. Ia segera mempersilakan mereka masuk.
"Silahkan duduk ibu dan Clara..." Sapa Lastri.
Clara dan ibu Warda menunjukkan sikap ketus. Mereka memandang Lastri tajam juga pada Dian.
"Saya tidak berlama-lama disini. Saya hanya akan mengambil cucu saya. Daripada dia kelamaan disini dengan mama bohongan. Saya melihat mu wanita yang lembut dan santun. Tapi ternyata hatimu kotor. Kamu sudah masuk dalam kehidupan anak saya dan mengacaukan semuanya...." kata ibu Warda.
Lastri terperangah. Ia tidak menyangka mendapat hinaan seperti itu.
"Dian ayo pulang sama nenek. Kamu jangan disini. Dia bukan siapa-siapa kita..." kata ibu Warda pada Dian.
"Dian tidak mau nek. Dian mau sama mama Lastri..." teriak Dian.
Nenek menjadi naik pitam. Clara kesal. Sedangkan Lastri tak kuasa membendung airmata nya.
"Dian... Dian harus nurut sama nenek ya. Dian harus pulang. Nenek benar, aku bukan mamanya Dian..." kata Lastri.
Clara tersenyum sinis.
"kenapa harus menangis mbak. Kamu nggak rela kan kehilangan Dian. Mbak harusnya nyadar, jika mbak sudah terlalu jauh masuk dalam kehidupan Dian...!"
begitu perih hati lastri mendengar ucapan Clara. Ia segera berlari meninggalkan mereka. Lastri menangis dikamar nya. Kemudian ibu Warda dan Clara membawa paksa Dian pergi dari rumah Lastri. Gadis kecil itu menangis. Ia memanggil Lastri karena tidak mau berpisah.
- Malam ini Risma mempersiapkan makan malam untuk keluarga suaminya. Beraneka masakan ia hidangkan dimeja makan. Ia telah menyiapkan surprise untuk mereka. Tak lama Tomy, Fani dan kedua orang tua Tomy bersiap makan. Risma sengaja tidak bergabung karena memang sudah lama dilarang makan bersama oleh mertua nya.
- mereka mulai mengambil dan menikmati makanan. Tiba-tiba fani memuntahkan makanan nya disusul yang lain.
"Risma....!" panggil mamanya Romy.
Risma yang sedang didapur tergopoh-gopoh menemui nya.
"ya ma..."
"kamu mau meracuni kita semua ya. Kenapa sayur sop nya asin sekali..." bentak mamanya Tomy.
Risma kemudian mencoba sayur nya. Ia kemudian membuang makanan dimulutnya.
"maaf ma... Tidak biasanya begini. Ya udah ikan goreng nya saja ma yang dimakan..." kata Risma.
Ketika semua makan ikan goreng tiba-tiba mereka memuntahkan makanan nya lagi. Semua marah dan menatap tajam Risma.
"kamu dasar istri tidak becus. Kenapa ikan basi yang kamu masak..." teriak Tomy.
Lalu mereka bubar. Fani dan yang lainnya segera meninggalkan meja makan. Risma tertawa puas Sepeninggalan mereka. Ia puas sudah mengerjai mereka.
- Fani duduk di ranjang kamar nya. Ia merenungi nasibnya yang buruk. Ia benci wajah nya yang sekarang. Dulu ia cantik bagai seorang model. Kini bercermin saja ia tidak berani. Tiba-tiba pintu kamar nya dibuka seseorang. Rupanya Risma yang masuk.
"ngapain kamu kesini...?" tanya Fani kurang suka.
"aku cuma mau tanya. Apakah dengan wajah mu yang sekarang kamu masih yakin untuk merebut Tomy dariku. Wajah mu sudah seperti hantu. Aku yakin pria manapun akan lari jika ketemu kamu..." kata Risma mencibir.
"kamu kurang ajar banget sih. Kamu senangnya ya dengan musibah yang ku alami ini.." kata Fani.
Risma tersenyum sinis sambil berjalan memutari fani.
"aku memang senang. Aku puas. Karena aku lah yang sudah membuat muka mu begitu..." bisik Risma ke telinga fani.
Fani terkejut. Matanya nanar menatap Risma. Kebencian nya membara. Tiba-tiba ia bergerak. Ia menampar Risma. Risma yang tak menduga kejadian itu kaget sekali. Fani rupanya benar-benar kesetanan. Ia kemudian mencekik leher Risma dengan kuat. Risma berusaha sekuat tenaga melepas tangan fani dari lagi lehernya. Risma mulai kehabisan nafas. Tangan nya meraba-raba mencari sesuatu. Ia menemukan sebuah botol minuman. Lalu botol itu ia hantamkan ke kepala fani. Fani menjerit kesakitan. Ia melepas tangan nya dari leher Risma. Lalu memegangi kepalanya yang berdarah.
Risma memegangi kepalanya yang sakit. Kemudian ia bangkit dan menjambak rambut fani. Fani berteriak kesakitan. Ia berguling dilantai. Risma semakin membabi buta. Fani berusaha membela diri.
---------------------Bersambung-----------------------
[Baca Part Sebelumnya - Selanjutnya - atau Baca List Part untuk melihat List Artikel agar memahami isi cerita..]



share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by sesuhay, Published at 07.27.00 and have 0 komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar