www.novelkaskus.com Disini Saya Kumpulkan Novel Story dan Cerita-cerita dari Kaskus

Jangan Jadikan Aku Tumbal Pesugihan - 76

Jangan Jadikan Aku Tumbal Pesugihan - 76

Tomy merasa kesal karena tak dihiraukan oleh istrinya.
"kenapa sekarang engkau berubah Risma. Tak selembut istriku yang dulu. Tidakkah engkau memperdulikan aku..." kata Tomy.
"buat apa aku memperdulikan mu Tom. Kamu cuma lelaki lumpuh yang tidak berguna..." kata Risma sambil tetap berbaring.
Tomy terperangah.
"aku ini suamimu Risma..."
Risma bangun dan duduk. Ia menatap tajam Tomy.
"dulu aku bodoh mau menikah dengan mu orang yang sudah merusak masa depan ku. Tapi sekarang aku puas. Aku sudah membalas perbuatan mu. Aku suruh seseorang untuk merusak rem mobil mu hingga kamu kecelakaan. Hahaha...." kata Risma dengan tawa setan nya.
Tomy bagai mendengar suara petir. Ia begitu terkejut dan syok. Ia benar-benar tak menyangka istrinya lah yang membuat ia kecelakaan. Tomy naik pitam. Ia putar kursi rodanya mendekati Risma. Dan ia menampar istrinya itu dengan keras beberapa kali. Risma menjerit kesakitan.
"pergi dari rumahku perempuan sundal. Kamu bukan istriku lagi. Hari ini ku ceraikan kamu...!" bentak Tomy.
- Risma bangkit dan mendorong Tomy dengan kencang hingga ia tersungkur ke lantai.
"kamu tidak punya hak mengusir aku. Asal kamu tahu, papamu sudah menyerahkan seluruh kekayaannya termasuk rumah ini padaku. Aku lah yang pantas mengusir kamu..." kata Risma.
Tomy terkejut kembali. Ia benar-benar tak menyangka Risma berbuat itu. Risma hanya tersenyum puas melihat reaksi Tomy.
- Bagas berniat menemui Lastri. Namun hatinya tak tega jika Lastri harus menderita lagi. Makanya ia hanya melihat Lastri dari dalam mobil. Bagas melihat ada seorang pria yang tampak berada dihalaman rumah Lastri. Pria yang tak dikenal nya itu tampak berbicara dengan Lastri. Sedangkan Lastri terlihat membawa koper. Lastri sepertinya akan bepergian. Meski agak jauh, Bagas masih bisa mendengar obrolan mereka.
"hendak kemana engkau Lastri. Apakah engkau tega meninggalkan ku lagi..." kata pemuda itu.
Lastri menatap pria itu.
"maafkan aku mas Hanif. Aku mau pergi sejenak. Aku ingin menenangkan pikiran ku..." kata Lastri.
Hanif tertegun.
"apakah engkau pergi karena menyesal sudah bertemu dengan ku lagi..."
"tidak. Aku tidak menyesali semua yang pernah terjadi antara kita. Tapi aku tak ingin ada yang terluka dengan pertemuan kita ini. Aku akan ke Bali. Aku pinta jangan halangi aku...."
Lastri segera menaiki mobilnya. Lalu sopirnya segera menjalankan mobilnya. Hanif menatap kepergian Lastri dengan sedih.
Bagas mulai mengerti apa yang ia lihat. Pemuda itu adalah kekasih Lastri. Namun Bagas heran, kenapa Lastri malah memilih pergi meninggalkan nya.
- Damar sedang menuju rumah sakit tempat ia bertugas. Dokter muda inu tersenyum sendiri. Ia terbayang ketika ia bertemu Monalisa. Ia seperti nya jatuh hati pada gadis itu.
"Monalisa... Kamu gadis cantik, pintar, pemberani dan baik hati. Kenapa aku terus kepikiran dia ya...." gumam nya.
- Tak terasa ia sudah tiba dirumah sakit siang ini. Ia bergegas memarkir mobilnya. Kemudian masuk kerumah sakit. Ketika ia tiba didalam ia dikagetkan oleh seorang suster yang menyongsong nya penuh kepanikan.
"Dokter... Ada pasien mengidap penyakit aneh. Kepalanya pecah dihinggapi ratusan belatung...." pekik suster itu.
Damar segera merespons. Ia mengikuti suster itu keruang ICU. Sesampainya diruang itu, Damar terbelalak. Sang suster menjerit.
- seorang pasien yang ubun - ubunnya berlubang entah sebab apa itu melolong kesakitan mengerikan. Otak dikepalanya dihuni ratusan belatung. Belatung rakus dengan cepat berkembang biak. Memangsa organ dikepala pria itu. Kini luka dikepala pria itu semakin lebar. Tulang tengkorak nya remuk disantap belatung aneh itu. Kedua matanya habis. Darah menggenang. Kinu belatung itu sudah merayap kesekujur kepalanya hingga rongga mulut. Habis lah kepala pria itu.
- pria itu mengerung bagai orang disembelih. Sejenak ia kelojotan. Lalu dalam hitungan detik ia menghembuskan nafas terakhirnya.
- Damar yang terperangah dan belum sempat berbuat apa-apa itu tampak lemas. Baru kali ini ia mengalami pengalaman horor yang begitu menegangkan.
- Damar duduk dimeja kerjanya. Perasaan nya dipenuhi keheranan.
"belatung aneh itu dalam sekejap membunuh pasien itu. Tidak ku temukan virus berbahaya ditubuhnya. Ini benar-benar aneh...." gumam nya.
Tiba-tiba ia mendengar suara burung gagak nyaring sekali. Bersamaan dengan itu listrik diruangan nya mati. Damar merasakan bulu kuduknya meremang. Namun ia segera menepisnya. Sebagai Dokter ia sudah biasa menghadapi hal-hal yang membuat jantungnya berolahraga.
- Monalisa terlihat baru keluar dari sebuah pusat perbelanjaan. Ia membeli bahan makanan. Ia menaiki sebuah taksi untuk pulang ke rumah. Monalisa awalnya merasa biasa saja. Tapi ketika sopir taksi mengajak nya berbicara ia mulai curiga.
"mbak... Apa mbak nggak takut keluar sendirian. Apa mbak nggak takut jika ada seseorang yang berniat jahat padamu..." kata sopir itu.
"kenapa mesti takut. Saya sudah biasa pergi sendirian. Aku kan bukan anak kecil lagi..." jawab Monalisa enteng.
Sang sopir ketawa kecil.
"oya... Bagaimana kalau kejadian tempo hari itu terulang lagi. Dan mbak nggak bisa menyelamatkan diri..."
Monalisa terkejut. Ia heran, kenapa sopir taksi itu tahu peristiwa yang dialami nya. Ia tatap muka sopir dari kaca spion. Monalisa benar-benar syok.
"siapa kamu sebenarnya. Jangan-jangan kamu adalah....." kata Monalisa gugup.
"aku adalah pria bertopeng itu. Aku diberi tugas untuk membunuh mu. Kemarin aku gagal tapi hari ini engkau benar-benar akan mati gadis cantik..."
---------------------Bersambung-----------------------
[Baca Part Sebelumnya - Selanjutnya - atau Baca List Part untuk melihat List Artikel agar memahami isi cerita..]



share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by sesuhay, Published at 16.31.00 and have 0 komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar