www.novelkaskus.com Disini Saya Kumpulkan Novel Story dan Cerita-cerita dari Kaskus

Jangan Jadikan Aku Tumbal Pesugihan - 79

Jangan Jadikan Aku Tumbal Pesugihan - 79


Lastri berdiri ditepi pantai kuta. Panorama alam yang begitu indah. Banyak para wisatawan lokal maupun asing yang berkunjung di pantai ini. Udara yang sejuk, ombak yang tenang, ditambah keramahan penduduk lokal nya.
- Lastri tampak berpakaian santai, dengan topi lebar dikepalanya. Angin laut menghempas rambut panjang nya. Ia menatap jauh ke tengah laut. Seakan ada yang sedang ia perhatikan.
"nona... Jangan terlalu dalam melamunnya. Nanti nona nggak tahu ada orang yang membawa nona. Orang-orang yang datang ke Bali ini untuk menyegarkan fikiran. Tapi nona kok tampak murung..." sapa Sandi yang tiba-tiba sudah berdiri disamping nya.
Lamunan Lastri buyar.
"aku tidak melamun. Tapi sedang menikmati indahnya alam ini..." kata Lastri.
"jika Nona mau banyak tempat yang tak kalah menarik di sini. Saya akan mengantar nona..."
"benarkah... Aku mau..." seru Lastri gembira.
Lastri melangkah di hamparan pasir putih. Tiba-tiba ia terpeleset. Ketika ia hampir jatuh Sandi dengan sigap menangkap tubuhnya. Dalam beberapa saat kedua mata Lastri berpandangan dengan pemuda Bali yang tampan dan gagah itu.
"eh... Maaf..." kata Sandi begitu tersadar.
"tidak apa-apa Bli... Makasih sudah menolong ku. Aku hampir jatuh..."
kemudian keduanya berjalan ke mobil. Sandi mengantar Lastri mengunjungi pura tertua dikota itu.
- Risma dengan berkacak pinggang memerintah ibu mertuanya mengepel lantai. Ayah mertuanya ia suruh mencuci mobil. Sedangkan Tomy ia suruh menonton karena Tomy lumpuh.
"Hai pembantu kamu harus ngepel seluruh rumah ini. Habis ini kamu cuci baju, masak, dan belanja...."kata Risma lantang.
MamanyaTomy tampak sangat kelelahan. Ia diperlakukan seperti pembantu. Ia tak mampu melawan karena kekayaan keluarganya sudah dirampas oleh Risma. Pe
rempuan setengah baya ini ingat dulu ia memperlakukan menantunya seperti pembantu. Dan kini Risma membalas dendam.
"disuruh kerja malah bengong...!"
Risma marah. Ia ambil ember berisi air pel. Lalu ia guyurkan ke tubuh mertuanya. Mertuanya tampak terkejut dan kedinginan.
"Risma tega sekali kamu perlakuan mamaku seperti itu..." bentak Tomy.
"diam kamu pria lumpuh. Biar dia tahu rasanya, apa yang dulu ia lakukan padaku..." bentak Risma pada Tomy.
Tomy terdiam dikursi roda.
"ayo kerja, malah nangis..." kata Risma pada mertuanya.
Risma kesal. Lalu ia melangkah meninggalkan mereka.
- Hanif duduk termangu diruang tunggu pasien. Pikiran nya melayang jauh. Ia memikirkan keadaan monalisa yang masih tak sadarkan diri.
- tak lama datang Damar. Hanif tak menyadari kehadirannya.
"aku mengerti apa yang engkau rasakan bung. Sama, aku juga sedih melihat keadaan Monalisa. Hanya bedanya engkau adalah orang yang beruntung karena Monalisa mencintaimu..." kata Damar setelah duduk disisi Hanif.
Hanif menarik nafas panjang.
"aku tidak mengerti kenapa ada orang yang tega hendak mencelakakan Monalisa. Padahal Monalisa adalah gadis yang baik..." jawab Hanif.
"mungkin karena kesempurnaan yang dimiliki Monalisa itu. Membuat seseorang iri dan berniat menghancurkan nya. Terus terang aku baru mengenal Monalisa. Aku tidak paham siapa orang yang tidak menyukai monalisa..." kata Damar.
Hanif menatap dokter muda itu.
"Aku akan mencari orang itu untuk mempertanggungjawabkan perbuatan nya..."
"aku akan membantumu sobat...." kata Damar.
Hanif tersenyum atas dukungan sahabat barunya itu.
---------------------Bersambung-----------------------
[Baca Part Sebelumnya - Selanjutnya - atau Baca List Part untuk melihat List Artikel agar memahami isi cerita..]



share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by sesuhay, Published at 04.22.00 and have 0 komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar